News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Baru Covid-19 di Korea Selatan Tembus 20.000, Lonjakan Tertinggi dalam 3 Bulan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Kasus baru virus corona (Covid-19) Korea Selatan (Korsel) kembali meningkat menjadi lebih dari 20.000 pada Selasa (9/5/2023) waktu setempat.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Kasus baru virus corona (Covid-19) Korea Selatan (Korsel) kembali meningkat menjadi lebih dari 20.000 pada Selasa (9/5/2023) waktu setempat.

Tercatat beban kasus harian melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan karena pelonggaran pembatasan virus.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan negara itu melaporkan 21.681 kasus, termasuk 35 kasus impor, sehingga total beban kasus menjadi 31.307.591.

Penghitungan pada Selasa menandai pertumbuhan dari hari sebelumnya yakni 8.164 infeksi dan hampir 6.000 lebih tinggi dari hari yang sama pada minggu lalu.

Baca juga: WHO Sudahi Status Kedaruratan Covid-19, Menko PMK: Regulasi Indonesia Otomatis Akan Mengikuti

Dikutip dari laman Korea Herald, Selasa (9/5/2023), data KDCA menunjukkan bahwa itu juga merupakan penghitungan tertinggi sejak 28 Januari 2023, saat beban kasus harian mencapai 23.591.

Negara itu menambahkan 14 kematian akibat Covid-19 pada Selasa ini, meningkatkan jumlah kematian menjadi 34.548 kasus.

"Jumlah pasien yang sakit kritis pun mencapai 142, naik dari 137 sehari sebelumnya," kata KDCA.

Pada Maret lalu, Korsel mencabut mandat masker untuk transportasi umum, hanya berlaku untuk fasilitas medis, apotek dan fasilitas yang rentan terhadap infeksi.

Pemerintah Korsel juga mempertimbangkan untuk mempersingkat periode isolasi virus wajib menjadi lima hari dari tujuh hari saat ini.

Hal ini sejalan dengan pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini bahwa Covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini