TRIBUNNEWS.COM - Israel kembali melakukan serangan udara di wilayah Jalur Gaza, Palestina, Kamis (11/5/2023) dini hari waktu setempat.
Serangan udara Israel ini menargetkan sebuah apartemen di Jalur Gaza.
Akibatnya, seorang komandan tertinggi Jihad Islam Palestina (PIJ) tewas terbunuh.
Dikutip dari BBC, sebuah pesawat tempur menyerang sebuah apartemen lantai lima di Kota Perumahan Hamad, dekat Khan Younis di selatan jalur tersebut.
Serangan ini dilakukan Israel setelah militan di Gaza menembakkan lebih dari 460 roket pada Rabu (10/5/2023).
Militer Israel menyerang lebih dari 130 sasaran militan di Gaza, dalam pertempuran terberat dalam sembilan bulan.
Baca juga: Rentetan Roket Ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel, 17 Orang Tewas dalam 2 Hari
Sumber medis Palestina memperkirakan jumlah korban tewas akibat pertempuran minggu ini sekitar 24 orang, termasuk tiga komandan PIJ lainnya.
Sementara beberapa orang terluka di Israel saat mereka bergegas mencari perlindungan.
Seorang gadis Palestina berusia 10 tahun bernama Layan Mdoukh tewas dalam ledakan di rumahnya di Kota Gaza dalam keadaan yang tidak jelas.
"Ada rasa khawatir yang sangat tinggi," kata Youmna El Sayed dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Gaza.
"Semuanya tertutup; sekolah, fasilitas swasta dan publik ditutup, dan orang-orang dilarang keluar rumah," lanjutnya.
Baca juga: 2 Warga Palestina Dibunuh Pasukan Israel di Tepi Barat, Sehari usai Gempur Jalur Gaza dengan Rudal
Rana Shubair, seorang penulis yang berbasis di Gaza, mengatakan bahwa serangan Israel membuat mereka "sangat terkejut".
"Semua orang tertidur; kami tiba-tiba mengalami ledakan besar," ungkapnya.
Rentetan roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju kota-kota Israel selatan.