News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dua Kolonel Rusia Jadi Tumbal Serangan Sporadis Ukraina, 200 Pasukan Zelensky Disebut Gugur

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Ukraina menembak dengan senjata anti-pesawat S60 ke posisi Rusia di dekat Bakhmut

TRIBUNNEWS.COM -- Rusia kehilangan dua perwira seniornya yang memimpin peperangan di medan peperangan di wilayah Bakhmut atau Artyomovsk.

Kedua perwira berpangkal kolonel ini menjadi korban "serangan balik musim semi" ukraina yang dilakukan secara sporadis pada Minggu (14/5/2023).

Mereka adalah Kolonel Vyacheslav Makarov dan Kolonel Evgeniy Brovko. Keduanya menjadi tumbal peperangan brutal di dua lokasi berbeda di Bakhmut.

Baca juga: Pasukan Ukraina Pakai Senjata Jadul Abad ke-19 Pertahankan Jantung Militer di Artyomovsk

Kolonel Vyacheslav Makarov, komandan brigade senapan bermotor ke-4, , tewas di dekat desa Krasnoye, kata kementerian pertahanan Rusia dalam pengarahan hariannya.

Posisi brigade diserang oleh unit seukuran batalion utama Ukraina.

Brigade tersebut berhasil memukul mundur dua gelombang penyerang, tetapi selama serangan ketiga, Makarov terluka parah dan tewas selama upaya evakuasi.

“Prajurit brigade menghancurkan tiga tank, empat kendaraan tempur infanteri, dan dua kendaraan lapis baja militer Ukraina,” kata kementerian itu, menambahkan bahwa sekitar 200 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran itu.

Sementara Kolonel Evgeniy Brovko, wakil komandan korps tentara, tewas di sektor lain dekat Artyomovsk, menurut militer Rusia.

“Selama pertempuran untuk menghalau salah satu serangan, Kolonel Evgeny Brovko tewas secara heroik, setelah menerima banyak luka pecahan peluru,” kata kementerian itu.

Bakhmut tetap menjadi titik utama dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, dengan pihak-pihak yang bertikai terlibat dalam perjuangan yang intens untuk kota itu selama berbulan-bulan.

Pertempuran memperebutkan kota tersebut dikenal sebagai 'penggiling daging Bakhmut', dengan kedua belah pihak dilaporkan mengalami kerugian besar.

Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Kiev dilaporkan meningkatkan serangan mereka di daerah tersebut, memberikan tekanan pada sisi-sisi unit Rusia di dekat Artyomovsk.

Baca juga: Dokumen Bocor Ungkap Bos Wagner Tawarkan Informasi Posisi Tentara Rusia kepada Intelijen Ukraina

Kota ini sebagian besar telah direbut oleh pasukan Rusia, yang dipelopori oleh kelompok militer swasta Wagner.

Rusia Mundur

Rusia mengakui pasukannya telah mundur ke utara Bakhmut pada Jumat (12/5/2023).

Kemunduran ini menyusul laporan terbaru soal kemajuan Ukraina di sekitar Bakhmut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan Ukraina telah melancarkan serangan di utara Bakhmut dengan lebih dari 1.000 tentara dan hingga 40 tank.

Skala ini, yang jika dikonfirmasi akan menjadi serangan Ukraina terbesar sejak November 2022.

Rusia telah memukul mundur 26 serangan dari Ukraina.

Baca juga: Serangan Balik Terhadap Rusia Telah Dimulai? Ukraina Buat Kemajuan di Sekitar Bakhmut

Namun, pasukan Rusia di satu daerah telah mundur untuk berkumpul kembali di posisi yang lebih menguntungkan di dekat waduk Berkhivka di barat laut Bakhmut.

Pada Kamis (11/5/2023), pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin mengatakan serangan balasan Ukraina telah dimulai di Bakhmut, dikutip dari CNBC.

Menanggapi pertanyaan media Rusia tentang antisipasi serangan balik Ukraina, Yevgeny Prigozhin mengatakan operasi Ukraina sebagian berhasil.

Satu hari kemudian, Jumat (12/5/2023), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu unuk memulai serangan balasan.

Tentara Polandia menaiki tank. Polandia mengatakan telah menyediakan 325 tank untuk Ukraina. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara mitra Barat Ukraina, seperti Prancis, Jerman, dan AS. (Poland in the EU)

Ukraina, kata Presiden Zelensky, masih menunggu senjata berat dari mitra Baratnya.

Namun, Yevgeny Prigozhin mengatakan pernyataan Presiden Zelensky hanyalah menipu.

Pada awal pekan ini, Yevgeny Prigozhin menuduh pasukan Rusia melarikan diri dari pinggiran barat daya Bakhmut.

Ukraina Klaim Maju 2 Kilometer di Bakhmut

Pada Kamis (11/5/2023), Ukraina mengatakan pasukannya menerobos formasi Rusia yang maju di barat laut Bakhmut.

Rekaman geolokasi menunjukkan pasukan Ukraina melakukan serangan balik di dekat Khromove dan Bila Hora, permukiman barat dan barat daya Bakhmut, dikutip dari CNBC.

Sumber Ukraina mengklaim pasukan mereka maju 2,6 km (1,6 mil) di sepanjang garis depan selebar 3 km (1,9 mil), menghancurkan kompi ke-6 dan ke-8 dari Brigade Senapan Motor Terpisah ke-72.

Pada Jumat (12/5/2023), dua ledakan dilaporkan di Luhansk yang diduduki Rusia.

Baca juga: Dituduh AS Pasok Senjata dan Amunisi ke Rusia, Afrika Selatan Buka Penyelidikan Independen

Gambar yang diposting di media sosial, menunjukkan kepulan asap hitam membubung dari kota, yang terletak sekitar 90 km (55,9 mil) di belakang garis depan di timur Ukraina.

Pejabat yang ditunjuk Kremlin mengatakan enam anak di Luhansk terluka dalam serangan rudal bersama anggota parlemen Rusia, Viktor Vodolatsky.

Pihak berwenang di sana menyalahkan serangan terhadap Ukraina, dikutip dari BBC Internasional.

Pasukan Ukraina Gambarkan Situasi di Bakhmut

Sebuah video yang tampaknya diposting pertama kali oleh outlet berita Ukraina Channel 24, yang mengatakan itu disediakan oleh Brigade Mobil ke-77 Ukraina, menunjukkan bagian utara Bakhmut terbakar Jumat (12/5/2023) malam.

“Fase pertahanan pertempuran untuk Bakhmut telah berakhir,” kata Andriy Biletsky, komandan tertinggi brigade, di antara unit-unit lain di tentara Ukraina.

Sekarang, katanya, Ukraina akan meningkatkan tekanan terhadap Rusia dari utara dan selatan.

“Kami maju sedikit lebih jauh di sayap kami,” kata seorang operator drone di Grup Taktis Adam, yang meminta untuk diidentifikasi hanya dengan nama panggilannya, Sem.

Prajurit Ukraina lainnya, yang memberikan tanda panggilannya sebagai Bandit.

"Tembakan artileri dan roket yang bergema di sekitar perbukitan dekat Bakhmut adalah semua tembakan kami ditujukan ke pihak Rusia," kata prajurit Ukraina itu, dikutip dari The Japan Times.

“Kami masih mempelajari musuh dan ingin melihat apa yang dia lakukan dalam situasi ini,” katanya.

Ia mengatakan, tentara Ukraina sedang menguji posisi Rusia dan membersihkan satu demi satu sabuk hutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini