TRIBUNNEWS.COM - Shaden Gardood, penyanyi terkemuka Sudan, tewas dalam baku tembak antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di kota Omdurman, pada Sabtu (13/5/2023)
Pertempuran sengit melanda Omdurman dan Khartoum pada Jumat (12/5/2023).
Kedua pihak bertikai sebelumnya sepakat untuk melindungi warga sipil sebelum pembicaraan gencatan senjata yang akan dilanjutkan di Arab Saudi pada Minggu (14/5/2023).
Warga Omdurman menyaksikan pertempuran sengit sejak perang dimulai pada 15 April ketika kedua belah pihak bertempur melalui beberapa gencatan senjata dan tidak menunjukkan tanda-tanda mau berkompromi.
Gardood tinggal di lingkungan el-Hashmab, yang dekat dengan gedung TV dan Radio Nasional merupakan titik pusat pertempuran.
Baca juga: Bentrokan Antar Kelompok Etnis di Sudan Tewaskan 25 Orang, PBB Desak Diakhirinya Konflik
Ungkapan belasungkawa mengalir untuk Shaden Gardood
BBC melaporkan bahwa Gardood mempromosikan perdamaian dan keamanan di wilayahnya dan mempromosikan budaya komunitasnya yang terpinggirkan, Baggara dari Kordofan Selatan.
Ungkapan belasungkawa membanjiri media sosial setelah keponakannya mengonfirmasi kematiannya di Facebook.
Keluarga menyebut Gardood "seperti seorang ibu dan kekasih bagi saya, kami hanya mengobrol, semoga Tuhan memberikan belas kasihannya".
Beberapa postingan menyatakan bahwa Gardood telah terbunuh setelah mortir menghantam rumahnya.
Baca juga: Tentara Sudan dan RFS Tandatangani Kesepakatan Pelindungan Warga Sipil lewat Deklarasi Jeddah
Penyanyi itu telah aktif di Facebook pada hari-hari menjelang kematiannya
Gardood menggunakan platform tersebut untuk mengkritik perang sambil memberikan dorongan kepada warga sipil lainnya yang terjebak dalam pertempuran.
Dalam sebuah posting baru-baru ini, dia berkata: "Kami telah terjebak di rumah kami selama 25 hari ... kami lapar dan hidup dalam ketakutan yang sangat besar, tetapi penuh dengan etika dan nilai."
BBC melaporkan bahwa Gardood meninggalkan putranya yang berusia 15 tahun, Hamoudy, serta ibu dan saudara perempuannya.
Lebih dari 600 warga sipil telah dilaporkan tewas dalam perang sejauh ini, meskipun angka diperkirakan jauh lebih tinggi.
Selain Gardood, dejumlah tokoh publik tewas di Khartoum dalam beberapa pekan terakhir.
Di antaranya aktris profesional pertama Sudan, Asia Abdelmajid, yang tewas dalam baku tembak pada usia 80 tahun.
Mantan pesepakbola Fozi el-Mardi (72) juga tewas hanya beberapa hari setelah kematian putrinya yang tewas dalam baku tembak di Omdurman.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)