TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia tidak “memiliki masalah” dengan panglima militer negara itu.
Namun, Khan menuduh Kepala Staf Angkatan Darat (COAS) Jenderal Asim Munir mencoba menghentikannya untuk kembali berkuasa.
“Saya tidak punya masalah dengan dia, tetapi dia tampaknya memiliki masalah dengan saya,” kata Khan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara pada Sabtu (20/5/2023).
Wawancara itu direkam beberapa hari setelah pemerintah sipil mengatakan akan menggunakan undang-undang militer untuk mengadili para pendukung Tehreek-e Pakistan (PTI).
Partai Insaf (PTI) dituduh terlibat dalam perusakan instalasi militer.
“Saya tidak melakukan apa pun untuk memusuhi panglima militer, tetapi ada sesuatu yang dia lakukan terhadap saya yang saya tidak tahu,” kata Khan, seminggu setelah dia menyalahkan Jenderal Munir yang memerintahkan penangkapanya.
Baca juga: Polisi Pakistan akan Geledah Rumah Imran Khan di Lahore setelah Dituduh Lindungi Teroris
Pemimpin berusia 70 tahun itu, berbicara dari kediamannya di timur kota Lahore, menuduh polisi menangkap 7.500 pengunjuk rasa yang diyakini berasal dari partainya.
Khan mendesak para pendukungnya untuk tetap damai jika dia ditangkap lagi.
Dia menambahkan, bahwa pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif akan menggunakan contoh kekerasan untuk melancarkan tindakan keras terhadap para aktivis dan pemimpin oposisi.
“Seluruh pimpinan puncak [partai] ditangkap. Anda tahu, ada sekitar 150 kasus pada saya, jadi saya bisa ditangkap kapan saja," ucapnya.
"Tapi intinya adalah, Anda tidak bisa menangkap ide yang waktunya telah tiba,” kata Khan.
Protes terhadap penangkapannya pada 9 Mei memicu keresahan yang meluas.
Massa yang diduga pendukungnya menyerbu kediaman seorang komandan militer di Lahore dan membakarnya.
Baca juga: Imran Khan Sebut Ada Pihak yang Takut Dirinya Menangkan Pemilu Pakistan
Rumah Imran Khan digeledah
Empat delegasi polisi Provinsi Punjab tiba di kediaman mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan di Zaman Park, Lahore pada Jumat (19/5/2023).
Mereka akan bernegosiasi dengan Imran Khan sebelum menggeledah rumahnya.
Langkah itu dilakukan beberapa jam setelah Polisi Punjab memperoleh surat perintah untuk melakukan penggeledahan di kediaman Imran Khan.
Sebelumnya, Menteri Penerangan Punjab, Amir Mir telah memberi Khan tenggat waktu 24 jam untuk menyerahkan para tersangka.
Pada Jumat (19/5/2023), ia mengatakan ratusan polisi akan melakukan penggeledahan.
"Kami (pemerintah sementara) telah memutuskan alih-alih bentrok langsung, kami akan mengirim delegasi ke Imran Khan di bawah pengawasan komisaris Lahore," kata Amir Mir, dikutip dari Dawn.
Baca juga: Pejabat Pakistan Tuduh Imran Khan Lindungi Tersangka Penyerangan Tentara
“Kami mendapat informasi bahwa ada sekitar 40 teroris yang bersembunyi di sana, jadi saya pikir kami membutuhkan sekitar 400 polisi untuk menggeledah rumah tersebut,” katanya.
Pejabat provinsi itu juga mengesampingkan rencana pemerintah untuk menangkap kembali Imran Khan selama operasi pencarian.
"Kami tidak punya rencana untuk menangkap Imran Khan," katanya, dikutip dari Times of India.
Menurut pernyataan itu, penggeledahan akan mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap pintu masuk dan keluar di kediaman Imran Khan.
Tujuan penggeledahan itu adalah untuk menemukan 'teroris' yang bersembunyi di tempat itu.
Tanggapan Imran Khan
Dalam sebuah tweet pada Jumat, Imran Khan mengkritik tindakan pemerintah Pakistan terhadap PTI dan pendukungnya yang dilakukan di bawah pemerintah teror.
"Pola pikir di balik penumpasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pemerintahan teror saat ini yang menjadi sasaran PTI dan pendukungnya (yang bahkan tidak disaksikan selama darurat militer Zia dan Musharraf) adalah bahwa kami orang Pakistan seperti kawanan domba yang dapat diteror untuk patuh, sujud pada pertunjukan kekuatan telanjang ini," kata Imran Khan.
"Yah kami tidak akan melakukannya karena kami adalah manusia dan umat dari pemimpin terbesar sepanjang masa yang membuat kami berjanji kepada Allah bahwa kami tidak akan tunduk kepada siapa pun kecuali Dia (Yang Maha Kuasa)," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Yunita R)
Artikel lain terkait Imran Khan