Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Amita Holdings Co.Ltd., penyedia solusi dan layanan sirkular dan keberlanjutan terkemuka di Jepang, telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengenai studi kelayakan karbon netral 19 Mei 2023.
"Lingkup studi yang disepakati dalam MOU tersebut mencakup penilaian kelayakan pengembangan dan promosi model bisnis sirkular netral karbon di Indonesia, sebagai dasar untuk mengejar kemitraan bisnis antara kedua perusahaan di Indonesia," ungkap sumber Tribunnews.com Selasa (23/5/2023).
Kerjasama studi kelayakan bersama itu dari tanggal 19 Mei 2023 hingga 31 Mei 2025.
Cakupannya untuk menilai kelayakan pengembangan dan promosi model bisnis sirkular netral karbon di Indonesia.
"Fase pertama studi, yang dijadwalkan selesai pada 31 Desember 2023, difokuskan pada evaluasi kelayakan bisnis pengumpulan limbah industri dan kota dan mengubahnya menjadi bahan bakar dan bahan alternatif untuk penggunaan komersial, dan membangun kasus bisnis berdasarkan temuan."
Tujuan studi kelayakan ini dengan melihat Indonesia sebagian besar limbah industri dan kota dibuang di TPA, yang menimbulkan masalah lingkungan di kalangan masyarakat dan pembuat kebijakan.
Memanfaatkan sumber daya secara lebih efisien merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai masyarakat yang netral karbon.
"Untuk mengatasi masalah ini, Grup AMITA telah sepakat untuk bekerja sama dengan Indocement, salah satu produsen semen terbesar di Indonesia, untuk melakukan studi kelayakan dalam mengejar kemitraan bisnis antara kedua perusahaan di negara tersebut."
Selain itu, kedua perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memperluas solusi sirkular yang sukses secara komersial yang telah ditawarkan Grup Amita di Jepang ke Indonesia untuk meningkatkan keberlanjutan perusahaan dan masyarakat di Indonesia.
Solusi sirkular yang diusulkan mencakup MEGURU STATION®, sebuah situs pengumpulan sumber daya yang mempromosikan keterlibatan yang saling mendukung di antara penduduk komunitas, dan Cyano Project, yang membantu bisnis dalam mengembangkan dan membangun model bisnis sirkular netral karbon.
Populasi Indonesia mencapai sekitar 270 juta pada tahun 2021, menjadikannya yang terbesar keempat di dunia.
Selanjutnya, sejak sekitar tahun 2010, rasio penduduk perkotaan telah melebihi penduduk pedesaan, dan orang-orang telah bermigrasi ke kota-kota besar, terutama ibu kota Jakarta.
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi diperkirakan akan terus berlanjut di masa depan, dan permintaan semen juga diperkirakan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan konstruksi untuk perumahan dan fasilitas komersial (konsumsi semen pada tahun 2020: ke-5 di dunia; produksi pada tahun 2021: ke-6 di dunia).