Sebelum penggerebekan, polisi setempat telah mengingatkan warga sekitar agar tidak keluar dari rumah masing-masing via email.
Lalu saat menuju tengah malam, media lokal mendengar suara tembakan setelah pukul 20.00 waktu setempat pada Kamis malam.
Baca juga: Update Kasus Penembakan Habib Bahar, Polisi Sudah Periksa 16 Saksi, CCTV di TKP Masih Didalami
Salah satu orang yang kediamannya berada di lokasi penggerebekan mengungkapkan bahwa kejadian tersebut merupakan hal menyedihkan.
"Ini sangat menyedihkan ketika ini terjadi di lingkungan tempat tinggal saya. Saya tidak dapat tidur sepanjang malam," ujar orang tersebut.
Sebagai informasi, Jepang memiliki peraturan kepemilikian senjata yang ketat dan hanya memperbolehkan warga sipil untuk memiliki senjata berburu serta air gun.
Bagi warga yang ingin memiliki senjata, dia harus menjalani ujian serta tes kesehatan mental yang ketat.
Di sisi lain, penyerangan sehingga menyebabkan polisi tewas terakhir kali terjadi pada tahun 1990.
Baca juga: Kapolda DIY Janji Usut Tuntas Kasus Penembakan di Girisubo yang Melibatkan Anggotanya
Pada saat itu, dua polisi tewas akibat ditembak oleh anggota kriminal di Prefektur Okinawa.
Kemudian, penyerangan menggunakan senjata telah membuat mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe harus meregang nyawa pada 8 Juli 2022 lalu saat tengah berpidato di Kota Nara, Jepang Barat dalam rangka kampanye untuk pemilihan Majelis Tinggi atau Dewan Negara.
Lalu pada tahun 2014, terdapat enam insiden penembakan yang menyebabkan tewasnya korban di Jepang.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)