TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lebih dari 280 orang meninggal saat kereta penumpang kecelakaan di negara bagian Odisha timur, India, pada Jumat malam (02/06/2023).
Kecelakaan yang melibatkan tiga kereta api itu juga mengakibatkan 900 orang terluka.
Melansir Anadolu, kecelakaan itu terjadi di distrik Balasore negara bagian Odisha.
Kini operasi penyelamatan besar-besaran dilakukan dengan melibatkan Pasukan Tanggap Bencana Nasional, militer dan lembaga lainnya.
Direktur Jenderal Departemen Pemadam Kebakaran negara bagian, Odisha, Sudhanshu Sarangi mengonfirmasi, rekaman dari lokasi menunjukkan bahwa kecelakaan tersebut menjadi kecelakaan kereta api terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah India.
Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw, yang mengunjungi lokasi pada Sabtu, mengatakan fokus pemerintah kini tetap pada penyelamatan.
Dia mengatakan fasilitas perawatan kesehatan terbaik akan diberikan kepada yang terluka dan komite tingkat tinggi telah dibentuk untuk menyelidiki kecelakaan dan mengetahui penyebab kecelakaan itu.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Perkeretaapian Amitabh Sharma mengatakan kepada Anadolu bahwa kecelakaan itu terjadi ketika kereta penumpang tergelincir dan gerbongnya jatuh di jalur yang berlawanan.
Selain itu juga ada kereta barang yang terlibat.
“Gerbong yang tergelincir menabrak kereta penumpang lain, melempar beberapa gerbong dari kereta kedua keluar jalur,” katanya.
Seorang korban selamat yang berada di dalam kereta mengatakan dia sedang tidur ketika tergelincir.
"Sepuluh hingga 15 penumpang jatuh di tubuh saya," katanya kepada wartawan.
"Ketika saya keluar dari gerbong, saya menemukan seseorang tanpa anggota badan, kaki dan seseorang juga mengalami luka di wajah. Kami tersentak dan tiba-tiba melihat bogie kereta berputar di satu sisi. Banyak dari kami terlempar keluar dari kompartemen karena momentum penggelinciran. Ketika kami berhasil merangkak keluar, kami menemukan mayat tergeletak di sekitar," kata penumpang yang selamat itu.
Nantinya Otoritas kereta api akan memberikan kompensasi bagi para korban.
Sumber: Anadolu