India adalah pasar yang panas untuk raksasa streaming, dan para eksekutif mengkhawatirkan dampak bisnis dan biaya yang lebih tinggi.
"Selama pertemuan Jumat (2/6/2023), Amazon dan perusahaan lain menegaskan tidak mungkin film dapat diedit dalam tiga bulan," kata sumber kedua.
Sumber menambahkan industri memutuskan untuk berkonsultasi dengan pengacara dan menulis surat sebagai protes.
Dikutip Al Jazeera, Dylan Mohan Gray, seorang pembuat film yang menyutradarai film dokumenter seperti "Fire in the Blood", mengatakan bahwa aturan baru India sama dengan "pelecehan".
Dia mengatakan bahwa pembunuhan, perang, dan adegan kejahatan yang sangat kejam tidak diatur dengan cara yang sama.
“Merokok, yang tentu saja merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, legal dan merupakan sumber pendapatan pemerintah yang sangat besar di negara ini,” katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)