The Washington Post melaporkan minggu ini bahwa AS telah mengetahui rencana Ukraina untuk menyerang pipa tiga bulan sebelum rusak oleh ledakan, yang terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark.
Baca juga: Populer Internasional: Pangeran Arab Larang Anak-anak ke Masjid saat Ramadan - Ledakan Nord Stream
Kedua negara mengatakan ledakan itu disengaja tetapi belum menentukan siapa yang bertanggung jawab.
Media Jerman pada bulan Maret mengidentifikasi kemungkinan keterlibatan kapal pesiar dari perusahaan yang berbasis di Polandia milik warga Ukraina dalam serangan itu.
Reaksi Zelensky
Pada Rabu )7/6/2023), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah keterlibatan pemerintahnya dalam sabotase pipa gas.
“Saya adalah presiden dan saya memberikan perintah yang sesuai. Hal semacam itu belum pernah dilakukan oleh Ukraina," kata Zelensky, seperti dikutip Al Jazeera.
"Saya tidak akan pernah bertindak seperti itu," tegasnya sembari meminta bukti keterlibatan Ukraina.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)