TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Dugaan sabotase pipa nord stream tengah selidiki. Jerman temukan bukti yang mengarah kepada Polandia.
Soal penyelamatan anak korban kecelakaan pesawat di Amazon, tepung singkong dan buah-buahan disebut sebagai kunci keberlangsungan hidup mereka.
Sementara itu, Presiden Ukraina menyebut serangan balasan sedang berlangsung.
Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream, Jerman Temukan Bukti Mengarah ke Polandia
Baca juga: Soal Pemboman Pipa Nord Stream, Diperkirakan Kelompok Pro-Ukraina Gunakan Ratusan Kilogram Peledak
Penyelidik Jerman sedang mendalami bukti yang menunjukkan bahwa upaya sabotase aliran pipa Nord Stream mengarah ke Polandia, lapor WSJ, Sabtu (10/6/2023).
Laporan itu menduga bahwa Polandia menjadi pangkalan operasi untuk meledakkan pipa Nord Stream yang digunakan untuk mengirim gas dari Rusia melalui Laut Baltik.
Para penyelidik merekonstruksi pelayaran Andromeda selama dua minggu.
Sebagai catatan, Andromeda merupakan kapal pesiar sepanjang 15 meter yang diduga terlibat sabotase pipa Nord Stream 1 dan 2 pada September 2022 kemarin.
The Journal mengutip orang-orang yang mengetahui pelayaran tersebut sebagai indikasi bahwa kru sabotase telah menempatkan bahan peledak laut dalam di Nord Stream 1.
Kemudian mereka mengarahkan kapal ke jalur menuju Polandia.
Laporan itu menambahkan bahwa Jerman sedang mencoba untuk mencocokkan sampel DNA yang ditemukan di kapal "setidaknya dengan satu tentara Ukraina".
2. Tepung Singkong dan Buah-buahan Buat Anak-anak Bertahan di Hutan Amazon setelah Kecelakaan Pesawat
Empat anak ditemukan selamat dari kecelakaan pesawat Amazon yang menewaskan tiga orang dewasa.
Keempat anak tersebut menantang kehidupan hutan selama 40 hari sebelum akhirnya ditemukan oleh tentara Kolombia, pada Jumat (9/6/2023).
Dilansir Insider, tepung singkong dan buah-buahan adalah kunci bagaimana anak-anak itu dapat bertahan hidup di tengah hutan.
Mereka adalah anggota suku Huitoto Kolombia, yang berusia 13, 9, dan 4 tahun serta satu anak berusia 11 bulan.
Mereka diperkirakan akan tetap dirawat selama setidaknya dua minggu di rumah sakit.
Anggota keluarga, Presiden Kolombia Gustavo Petro, dan pejabat pemerintah dan militer bertemu dengan anak-anak itu hari Sabtu di rumah sakit di ibu kota Bogota.
Menteri Pertahanan Iván Velásquez mengatakan kepada wartawan bahwa anak-anak tersebut mengalami dehidrasi dan belum bisa makan.
"Ketika pesawat jatuh, mereka mengeluarkan fariña dari reruntuhan, dan dengan itu, mereka selamat," kata paman anak-anak itu, Fidencio Valencia kepada wartawan di luar rumah sakit.
3. Bocah Korban Penikaman Massal di Prancis Sudah Sadar, Presiden Macron: Dia Bangun dan Nonton TV
Bocah perempuan berusia 3 tahun yang menjadi korban penikaman massal di Prancis, kini telah sadar dan bisa menonton televisi, ujar Presiden Emmanuel Macron saat kunjungannya ke rumah sakit pada hari Jumat (9/6/2023).
Sang presiden juga memuji aksi heroik pria yang menggunakan ranselnya untuk menjatuhkan pisau pelaku penikaman tersebut.
Dilansir Independent, Macron berkata ia mendengar kabar positif mengenai 4 anak, yang berusia antara 22 bulan hingga 3 tahun, yang terluka akibat serangan penikaman di Annecy, Kamis (8/6/2023).
Selain 4 anak tersebut, dua pria berusia 70-an tahun juga terluka.
Macron dan istrinya, Brigitte, mengunjungi 3 anak dan keluarga mereka di rumah sakit di Grenoble, sekitar 100 km dari Annecy.
Bocah Inggris yang menjalani operasi, bernama Ettie, telah bangun dan sedang menonton TV, kata Presiden Macron.
Menurut Agence-France Presse, Macron menambahkan: "Dokter optimis bahwa semuanya berjalan dengan baik".
Sementara itu seorang balita Belanda – yang dirawat di Jenewa, Swiss – dan dua bocah Prancis berusia dua dan tiga tahun, juga dikatakan dalam kondisi stabil.
4. Presiden Zelensky Akui Serangan Balasan Ukraina Sedang Berlangsung
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pada Sabtu (10/6/2023), militernya terlibat dalam "operasi serangan balasan dan defensif" melawan Rusia.
Komentarnya itu diungkapkan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan upaya yang telah lama dibanggakan Ukraina untuk merebut kembali wilayah sedang berlangsung, Reuters melaporkan.
Namun Zelensky tidak mengungkapkan rincian serangan balasan tersebut.
Saat dimintai komentarnya mengenai klaim Putin bahwa Ukraina sudah memulai serangan balasan tetapi tidak memuat kemajuan, Zelensky mengangkat bahunya.
"Tindakan kontra-ofensif dan defensif sedang berlangsung di Ukraina, tetapi saya tidak akan mengatakan secara rinci pada tahap apa mereka berada," kata Zelensky.
"Mereka (para jenderal) semua dalam suasana hati yang positif."
"Sampaikan itu kepada Putin," katanya sambil tersenyum, berdiri di samping Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang sedang berkunjung.
Ia mengatakan komentar Putin tentang serangan balasan itu "menarik."
(Tribunnews.com)