TRIBUNNEWS.COM - Kampung halaman Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Kota Kryvyi Rih dibombardir Rusia.
Rusia meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke Kota Kryvyi Rih pada Selasa (13/6/2023) dini hari waktu setempat.
Dalam serangan tersebut, setidaknya enam orang dinyatakan tewas dan lebih dari 30 orang terluka.
Dikutip dari Al Jazeera, Gubernur Dnipropetrovsk, Serhiy Lisak, mengatakan serangan rudal tersebut telah mengenai sebuah bangunan perumahan bertingkat.
"Bangunan lima lantai hancur. Menurut laporan awal, tiga warganya meninggal. 25 orang terluka," kata Lisak melalui Telegram.
"Serangan rudal besar-besaran terhadap Kryvyi Rih," lanjutnya.
Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Ledakkan Bendungan Lagi untuk Hambat Pergerakan Pasukannya
Setelah pernyataan tersebut, Wali Kota Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul, memperbarui jumlah korban tewas menjadi enam orang.
"Sayangnya, sudah ada enam yang tewas. Operasi penyelamatan berlanjut," kata Vilkul di aplikasi perpesanan Telegram.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas di Kryvyi Rih.
Ia berjanji bahwa "teroris Rusia tidak akan pernah dimaafkan" dan akan "dimintai pertanggungjawaban atas setiap rudal yang mereka luncurkan".
"Sayangnya, ada yang tewas dan terluka. Operasi penyelamatan di Kryvyi Rih berlanjut."
"Belasungkawa saya kepada semua orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai," tulis Zelensky melalui Twitter-nya.
Tak hanya Kryvyi Rih, Ibu Kota Ukraina, Kyiv, juga diserang rudal dan pesawat tak berawak pada Selasa pagi.
Meski begitu, sistem pertahanan udara menghancurkan semua objek yang menuju ke kota, kata pejabat militer.