TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina terus memanas, termasuk adanya serangan balasan yang dilakukan dari kedua belah pihak negara berkonflik tersebut.
Terbaru Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim Ukraina mengalami rugi besar usai menerima serangan balasan dari Rusia.
Putin mengatakan saat ini tak perlu adanya putaran baru mobilisasi dalam perang.
Ia juga disebut memerintahkan pasukannya untuk mencoba merebut lebih banyak tanah di Ukraina.
Hal ini dilakukan untuk melindungi wilayah Rusia di perbatasan.
Baca juga: Putin Sebut Rusia Pertimbangkan Rebut Ibu Kota Ukraina: Haruskah Kita Kembali ke Sana?
Putin mengatakan dalam sebuah wawancara, Rusia telah merebut beberapa desa di Ukraina pada tahap awal serangan balasannya.
Dia menegaskan Ukraina kehilangan 160 tank dan lebih dari 360 kendaraan lapis baja lainnya dalam beberapa hari terakhir pertempuran sengit.
Mengutip Al Jazeera, sementara klaim Putin, Rusia hanya kehilangan 54 tank sejak Kyiv memulai serangan baru.
Diketahui, klaim tersebut tidak dapat segera diverifikasi.
Mengacu pada serangan Ukraina dan penembakan Belgorod Rusia dan wilayah perbatasan lainnya, Putin mengatakan militernya akan mengambil tindakan untuk menghentikan serangan semacam itu.
Dan jika Kyiv tetap bertahan, dirinya menyebut:
“Kami harus mempertimbangkan untuk membuat zona sanitasi di Ukraina untuk mencegahnya menyerang wilayah kami," katanya lagi.
Dalam beberapa minggu terakhir, wilayah perbatasan Rusia semakin diserang, Kremlin pun menyalahkan pasukan Ukraina atas serangan tersebut.
Pemimpin lokal di Rusia telah memohon kepada Kremlin untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warganya, beberapa di antaranya telah dievakuasi ke daerah yang lebih aman.