Untuk membuktikan dugaan ini, para insinyur mengatakan, hanya dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap bendungan setelah air mengalir darinya yang dapat menentukan urutan kejadian yang mengarah pada kehancuran.
"Erosi dari air yang mengalir melalui gerbang bisa menyebabkan kegagalan jika bendungan itu dirancang dengan buruk, atau betonnya di bawah standar, tetapi para insinyur menyebut itu tidak mungkin," kata ahli itu yang diberitakan oleh The New York Post.
Banjir di Kherson
Baca juga: Beban Hidup Semakin Berat, Pencurianl Toko di Rusia dan AS Melonjak
Banjir terjadi di sebagian besar wilayah sepanjang aliran sungai Dnipro di Kherson setelah bendungan Nova Kakhovka jebol.
Banjir ini menyebabkan posisi pasukan Rusia harus mundur sedikit lebih jauh untuk berlindung.
Baik Ukraina dan Rusia harus memulai dari awal lagi dengan perencanaan terbaru di daerah yang terdampak banjir.
Komandan Ukraina mengatakan pihaknya juga menggagalkan beberapa rencana mereka untuk mengambil posisi Rusia dalam serangan balasan yang sekarang dalam tahap awal.
Sementara itu, lebih dari 11.000 warga di Kherson telah dievakuasi.
Kurang lebih 900 rumah tenggelam akibat banjir.
Jumlah kematian korban banjir saat ini mencapai 52 orang dengan 35 orang tewas di wilayah yang diduduki Rusia dan 17 orang tewas di wilayah yang dikuasai Ukraina.
Selain itu, 31 orang masih dinyatakan hilang oleh Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina