TRIBUNNEWS.COM - Kepala perusahaan militer swasta, Yevgeny Prigozhin, mengatakan petinggi militer Rusia membohongi Presiden Rusia, Vladimir Putin, soal kemajuan di Ukraina.
Menurut Yevgeny Prigozhin, Ukraina berhasil merebut kembali sejumlah daerah dari pendudukan Rusia.
"Mereka menyesatkan rakyat Rusia," katanya dalam pesan audio yang dirilis oleh juru bicaranya, Kamis (22/6/2023) malam.
"Sejumlah desa termasuk Pyatykhatky telah hilang. Ini menunjukkan kekurangan senjata dan amunisi," lanjutnya, dikutip dari SCMP.
Ia mengatakan kemunduran ini disembunyikan dari Rusia.
"Potongan besar telah diserahkan kepada musuh. Semua ini benar-benar disembunyikan dari semua orang," katanya.
Baca juga: Badan Intelijen Jerman BfV: Spionase Rusia di Jerman Makin Agresif
Yevgeny Prigozhin meningkatkan kritiknya yang berulang kali terhadap Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu, dan kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, Valery Gerasimov.
Ia menuduh mereka menyembunyikan kekalahan sangat serius Rusia di garis depan dari Putin.
“Total sampah diletakkan di meja presiden. Shoigu dan Gerasimov memiliki pendekatan yang sederhana."
"Kebohongan itu pasti mengerikan bagi orang untuk mempercayainya. Itulah yang mereka lakukan,” kata Prigozhin, dikutip dari The Moscow Times.
Menurutnya, jika situasinya tetap seperti ini, Ukraina bisa kembali merebut Krimea.
"Suatu hari Rusia akan bangun dan menemukan Krimea juga telah diserahkan kepada Ukraina," katanya.
“Mereka menyesatkan rakyat Rusia dan jika terus seperti ini kita akan kehilangan hal yang paling penting, yaitu Rusia,” lanjutnya.
Ukraina Rebut 8 Desa
Baca juga: Militer Ukraina Sebut Rusia Kehilangan 4000 Tank sejak Perang Dimulai, Mungkinkah?
Sebelumnya, Ukraina melaporkan pasukannya merebut kembali delapan desa.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali Piatykhatky pada Minggu (18/6/2023).
Piatykhatky adalah sebuah pemukiman di bagian garis depan yang dijaga ketat di dekat rute paling langsung ke pantai Laut Azov di Ukraina.
Wilayah itu merupakan daerah ke-8 yang berhasil direbut kembali oleh Ukraina.
Namun, Hanna Maliar mengatakan pasukan Ukraina tetap waspada karena Rusia tidak akan mudah menyerah.
"Musuh tidak akan dengan mudah menyerahkan posisi mereka, dan kita harus mempersiapkan diri untuk duel yang sulit," kata Maliar di aplikasi perpesanan Telegram, dikutip dari Reuters.
"Militer Ukraina bergerak sebagaimana mestinya dan pukulan terbesar masih akan datang," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)