TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan hasil jajak pendapat, saat ini popularitas Meghan Markle di kalangan warga Inggris berada di titik terendah.
Dikutip dari Newsweek, sebuah survei yang dipelopori perusahaan YouGov di Inggris pada 7-8 Juni 2023 menemukan bahwa citra publik Duchess of Sussex hanya -47 persen.
Angka ini turun enam poin dari data yang dikumpulkan oleh perusahaan yang sama pada April 2023.
Dari 2.014 orang dewasa Inggris yang disurvei, 24 persen mengatakan bahwa mereka memiliki pandangan yang "sangat" atau "cukup positif" terhadap Meghan.
Dengan 65 persen menjawab bahwa mereka memandangnya "sangat" atau "cukup" secara negatif.
11 persen mengatakan bahwa mereka "tidak tahu".
YouGov melakukan polling pada Meghan sejak pertunangannya dengan Pangeran Harry pada 2017 lalu.
Baca juga: Rumah Mode Mewah Dior Bantah Rumor Adanya Kerja Sama dengan Meghan Markle
Meghan pernah mencatat skor -46 persen di bulan Januari 2023 ketika memoar Harry yang berjudul Spare dirilis.
Data YouGov juga menunjukkan popularitas Harry jatuh, dari -34 persen di bulan April menjadi -36 persen pada Juni 2023.
Meski jajak pendadat di Inggris popularitas Meghan terjun bebas, hasil yang dikumpulkan ahli strategi Redfield & Wilton menunjukkan orang Amerika bersimpati terhadap bangsawan tersebut.
Dari 1.500 orang dewasa AS yang disurvei pada 31 Mei, 52 persen mengatakan bahwa mereka yakin kisah Harry dan Meghan tentang insiden NYC itu akurat.
Keduanya juga menikmati peringkat persetujuan bersih dalam angka positif di Amerika Serikat.
Menurut data Mei, peringkat persetujuan bersih Harry terdaftar di +18 dan Meghan di +6.
Ini telah meningkat sejak Januari ketika pasangan itu masing-masing berada di -7 dan -13.
Baca juga: Kontrak Podcast Pangeran Harry dan Meghan Markle Tidak akan Diperpanjang Spotify
Kontrak podcast Meghan-Harry dengan Spotify
Sebelumnya diberitakan, Spotify telah mengakhiri kesepakatan Podcast dengan Duke dan Duchess of Sussex.
Pernyataan bersama dari perusahaan Harry dan Meghan dan raksasa streaming mengatakan mereka "saling setuju untuk berpisah".
Spotify mengonfirmasi tidak memperbarui Archetypes setelah satu musim, terang BBC.
Laporan pada akhir 2020 memperkirakan kontrak itu bernilai $25 juta (£18 juta).
Kesepakatan podcast adalah salah satu perjanjian komersial pertama yang dibuat pasangan itu setelah berhenti dari tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020.
Ketika diumumkan pada akhir 2020, sang pangeran mengatakan itu akan "memunculkan perspektif dan suara berbeda yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya".
Dalam podcast Archetypes, Meghan berbicara dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Serena Williams dan Mariah Carey tentang stereotip yang dilontarkan terhadap wanita.
Dikutip People, Archetypes telah menduduki puncak tangga lagu podcast untuk outlet di sejumlah pasar, dengan pendengar berbondong-bondong ke diskusinya dengan wanita berpengaruh.
Sebuah pernyataan dari Spotify dan Archewell Audio, label pembuat konten pasangan tersebut, mengatakan bahwa mereka "bangga dengan seri yang kami buat bersama".
Baca juga: Anak Meghan-Harry, Pangeran Archie Dapat Hadiah Sepeda Netral Gender, Kelak Bisa Dipakai Adiknya
Dior bantah punya kerja sama dengan Meghan Markle
Muncul rumor yang mengatakan bahwa Meghan Markle dikabarkan akan bekerja sama dengan rumah mode mewah Prancis, Dior sebagai Brand Ambassador, mengacu laporan yang dipublikasikan oleh Daily Mail pada Minggu (18/6/2023).
"Meghan Markle tidak menandatangani kesepakatan dengan Dior," ungkap perusahaan tersebut, dikutip Page Six.
Seorang juru bicara Duchess of Sussex mengatakan kepada Telegraph, bahwa klaim itu tidak benar.
Sumber dari Dior mengaku tim rumah mode mewah itu bingung tentang bagaimana cerita itu muncul.
Dikutip dari Hindustan Times, artikel Daily Mail diterbitkan beberapa hari setelah Spotify memutuskan untuk menghentikan podcast Meghan Markle dan Pangeran Harry.
"Ada desas-desus selama berminggu-minggu bahwa [Markle's] akan menandatangani kesepakatan dengan Dior yang telah membuat pabrik gosip menjadi overdrive," kata seorang 'sosialita Beverly Hills terkemuka'.
"Jika dia melakukannya, maka tidak ada yang akan ingat bahwa podcast kecilnya yang konyol dibatalkan setelah satu musim," ucapnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)