TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menawarkan tiga pilihan kepada tentara bayaran Wagner yang batal mengkudeta Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.
"Mereka dapat menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia atau badan keamanan lainnya, pulang ke keluarga, atau pindah ke negara tetangga Belarusia," kata Vladimir Putin dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa (27/6/2023).
"Siapapun yang mau bisa pergi ke Belarusia," lanjutnya.
Presiden Rusia tersebut berharap, apapun pilihan yang mereka ambil dapat menyadarkan mereka dari kesalahan pemberontakan.
"Pilihan ada di tangan Anda, tapi saya yakin itu akan menjadi pilihan tentara Rusia yang menyadari kesalahan tragis mereka," kata Vladimir Putin, dikutip dari RT.
Di sisi lain, Vladimir Putin menyebut orang yang mengorganisir pemberontakan itu sengaja menggunakan mereka untuk melawan saudara setanah air Rusia.
Baca juga: Siapa Yevgeny Prigozhin? Bos Wagner dan Eks Koki Putin, Ingin Kudeta Menhan Rusia Sergei Shoigu
"Pemberontak membawa mereka dalam kegelapan dan mencoba menggunakan mereka untuk melawan saudara-saudara mereka, yang berjuang bahu-membahu demi negara dan masa depannya," katanya.
Menjelang akhir pidatonya, Vladimir Putin berterima kasih kepada tentara Wagner.
Ia memuji Wagner karena berbakti kepada rakyat dan negara Rusia selama ini.
"Mayoritas pejuang dan komandan kelompok Wagner (Yevgeny Prigozhin) juga merupakan patriot Rusia, mengabdi pada rakyat dan negaranya. Mereka membuktikannya dengan keberanian mereka di medan perang,” kata Presiden Rusia itu.
Presiden Rusia itu berterima kasih kepada tentara dan komandan Wagner yang menghentikan aksinya agar tidak terjadi perang saudara.
Putin juga mengapresiasi Wagner yang bersedia melakukan negosiasi damai dengan pemerintah Rusia.
"Kami akan menepati janji yang kami berikan selama negosiasi untuk menyelesaikan krisis," kata Vladimir Putin.
Putin Akui Rusia Biayai Wagner
Baca juga: Hasil Negosiasi Wagner dan Rusia di Belarus setelah Pemberontakan 24 Jam