TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Israel memulai latihan militer bersama di Yérusalem.
Latihan militer gabungan itu berlangsung bersamaan dengan upaya kedua negara memperdalam kerja sama di tengah ketegangan dengan Iran.
Militer Israel mengatakan bahwa latihan gabungan beragendakan dari mengisi bahan bakar jet tempur di udara untuk mencapai sasaran jarak jauh hingga menyusun serangan strategi jarak jauh.
Dilansir Al Jazeera, menurut pernyataan Israel dan AS, latihan difokuskan pada Iran.
Komando Pusat militer AS (CENTCOM) mengatakan latihan yang dijuluki "Juniper Oak" stersebut membuktikan komitmen AS untuk mendukung pertahanan Israel.
Baca juga: Warga Palestina kembali ke rumah yang sudah jadi reruntuhan akibat gempuran Israel di Jenin
“Acara ini juga menunjukkan komitmen penuh kami terhadap keamanan Timur Tengah dan kemampuan untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap mitra regional,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengatakan bahwa latihan tersebut bertujuan untuk mencapai "keunggulan udara di kawasan dan pertahanan dunia maya dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan".
Latihan itu dilakukan kurang dari seminggu setelah pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Serangan udara di Jenin menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina.
Hubungan AS-Israel-Palestina
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengkritik pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam beberapa pekan terakhir.
Mengingat bahwa pemerintahan Netanyahu berupaya memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat.
Washington juga mengecam meningkatnya kekerasan pemukim terhadap warga Palestina.
Namun, para pejabat AS secara teratur menyuarakan dukungan "kuat" untuk Israel.
Baca juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di Klub Malam Amerika, Polisi Buru Pelaku, 9 Orang Dilarikan ke RS
Meskipun dituduh melakukan kejahatan apartheid oleh kelompok hak asasi manusia terkemuka, termasuk Amnesti Internasional, Israel menerima setidaknya $3,8 miliar bantuan AS setiap tahun.
Pemerintahan Biden juga menekankan “integrasi regional” untuk memajukan kemitraan antara Israel dan negara-negara Arab melawan ancaman yang dirasakan bersama – yaitu Iran.
Washington mengatakan tidak akan pernah mengizinkan Teheran untuk memperoleh senjata nuklir, yang dibantah oleh Iran.
Upaya untuk memulihkan kesepakatan nuklir multilateral 2015, yang membuat Iran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi terhadap ekonominya, sejauh ini gagal.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)