TRIBUNNEWS.COM - Sebuah transkrip pembicaraan diduga percakapan terakhir kapal selam Titan milik OceanGate, muncul di media sosial.
Percakapan tersebut diduga antara kapal selam Titan dengan kapal Polar Prince.
Seperti diketahui, kapal selam Titan milik OceanGate hancur saat membawa lima orang untuk menikmati wisata reruntuhan Titanic pada 18 Juni 2023 lalu.
Saat di tengah perjalanan menuju kapal Titanic, kapal selam Titan milik OceanGate ini kehilangan komunikasi.
Selama berhari-hari, penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal dan menyelamatkan lima orang di dalamnya sebelum mereka kehabisan oksigen.
Akan tetapi, pada 22 Juni 2023 pihak berwenang melaporkan bahwa semua penumpang dinyatakan meninggal dunia karena kapal selam yang mereka naiki meledak.
Baca juga: OceanGate Tangguhkan Semua Operasional usai Insiden Kapal Selam Titan Meledak
Kejadian meledaknya kapal selam Titan ini terus menjadi perhatian publik.
Akhir-akhir ini, muncul sebuah transkrip percakapan yang diduga milik kapal selam Titan dengan kapal Polar Prince.
Meski begitu, belum diketahui apakah transkrip tersebut asli atau palsu.
Isi Transkrip Percakapan
Dikutip dari Newsweek, awalnya kapal Polar Prince mengizinkan kapal selam Titan untuk menyelam pada pukul 07.52 waktu setempat.
Kemudian pada pukul 08.01, kapal selam Titan baru memulai tur menuju kapal Titanic.
Baca juga: Puing-puing kapal selam Titan sudah diangkut ke darat, apa yang bisa diungkap dari tragedi itu?
Selama 15 menit menyelam, kapal selam Titan masih melakukan kontak dengan Polar Prince untuk melaporkan status mereka.
Lalu pada pukul 08.34, Polar Prince meminta status dari kapal selam Titan dan menyebut semua sistem berfungsi secara normal.
Pada pukul 08.51, kapal selam Titan telah mencapai kedalaman 1934.
Lalu pada pukul 09.28, kapal selam Titan mencatat adanya alarm dari Real-Time Monitoring System atau RTM.
Di saat yang sama, kapal selam Titan langsung mengurangi kedalaman pada 3433.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Diduga Sisa Tubuh Manusia Ditemukan di Puing Kapal Selam Titan
Kapal Polar Prince pun meminta kapal selam Titan untuk melepaskan pemberat pada pukul 09.30.
"Lepaskan pemberat," kata kru Polar Prince.
"Tidak ada perbaikan. Bersiap untuk membuang bingkai," jawab kru kapal selam Titan.
Kapal selam Titan pun mulai menuju ke permukaan pada pukul 09.35 setelah melepas pemberat yang ada di bodi kapal.
Bunyi derak di burita kapal selam Titan mulai terdengar pada pukul 09.38.
Kapal Polar Prince pun menanyakan sumber suara tersebut, namun kapal selam Titan tidak dapat mengidentifikasinya.
"Dapatkah Anda mengidentifikasi sumbernya?" tanya kru kapal Polar Prince.
"Tidak," jawab kru kapal selam Titan.
Baca juga: Sisa-sisa tubuh manusia diduga ditemukan di antara puing-puing kapal selam Titan
Kemudian, kapal Polar Prince meminta status RTM ke kapal selam Titan pada pukul 09.40.
Pada pukul 09.42, kapal selam Titan menyebut indikator RTM berwarna merah, akan tetapi suara derak di buritan kapal sudah mereda.
Di saat yang sama, kapal selam Titan melaporkan bahwa pendakian sangat lambat.
Pukul 09.46, kapal selam Titan melaporkan pada kedalaman 3457 bahwa banyak suara yang muncul di belakang kapal.
"Tulisan merah di A power bus. Saya beralih ke B. Pada 3457m lebih banyak suara di belakang," ungkap kru kapal selam Titan.
Setelah itu, kapal Polar Prince mencoba untuk menghubungi kru kapal selam Titan pada pukul 09.48, namun tidak ada jawaban.
Hingga pukul 09.57, kapal Polar Prince tidak mendapatkan jawaban sama sekali dari kru kapal selam Titan.
Hanya Mencapai Titanic 13 Kali dari 90 Kali Penyelaman
Terungkap bahwa kapal selam Titan milik OceanGate hanya baru berhasil mencapai kapal Titanic sekitar 13 kali dari 90 kali penyelaman.
Dikutip dari Insider, hal itu dapat diartikan kapal selam Titan hanya memiliki tingkat keberhasilan 14 persen untuk penyelamannya ke kedalaman Titanic.
OceanGate menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan lebih dari 14 ekspedisi dan 200 penyelaman di Pasifik, Atlantik, dan Teluk Meksiko.
Baca juga: Bagian Tubuh Korban Diduga Ditemukan di Serpihan Bangkai Kapal Selam Titan
Sementara itu penyelaman pertama yang berhasil ke Titanic terjadi pada tahun 2021, menurut Forbes.
Namun sejak ledakan dahsyat kapal selam pada 18 Juni yang menewaskan kelima orang di dalamnya, para ahli telah membahas banyak masalah dengan desainnya.
Rob McCallum, yang menyediakan layanan konsultasi untuk OceanGate pada tahun 2009, telah menyampaikan masalah keamanan kepada CEO-nya, Stockton Rush, sejak tahun 2018.
Salah satu kekhawatiran terbesar ahli kapal selam adalah bahwa tidak ada badan pengawas yang telah mensertifikasi atau menyetujui kapal selam tersebut.
Di dalam formulir disebutkan bahwa kapal selam Titan "dibangun dari bahan yang belum banyak digunakan untuk kapal selam berawak".
Salah satu pendiri OceanGate, Guillermo Sohnlein mengatakan bahwa kapal selam itu menjalani "program pengujian yang ketat", dikembangkan selama periode 14 tahun, dan "sangat kuat".
Baca juga: Puing Kapal Titan Ditemukan, Lima Penumpang Dinyatakan Tewas
Tetapi Brian Weed, seorang mantan penumpang, mengatakan kepada Insider bahwa kapal selam tersebut gagal dalam uji menyelam pada tahun 2021.
Hal tersebut dikarenakan pendorong kapal selam Titan berhenti bekerja dan terjebak di bawah air selama lebih dari dua jam.
Weed pun mengungkapkan, saat itu kapal selam Titan berada di kedalam tidak lebih dari 100 kaki.
Tes pada kapal selam di Deep Ocean Test Facility, bagian dari Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat, juga menemukan bahwa lambung serat karbonnya "menunjukkan tanda-tanda kelelahan siklik" pada kedalaman yang lebih rendah.
OceanGate kemudian harus membatalkan rencana penyelaman ke Titanic pada 2018, 2019, dan 2020.
(Tribunnews.com/Whiesa)