News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Menlu Thailand Sebut Aung San Suu Kyi Dalam Keadaan Baik dan Sehat

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa memegang gambar pemimpin sipil Aung San Suu Kyi yang ditahan di luar Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pada 1 Februari 2023, untuk menandai peringatan kedua kudeta di Myanmar. Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de factonya, Aung San Suu Kyi. Lebih dari 2.800 orang telah terbunuh, menurut PBB, dan ribuan lainnya telah ditangkap ketika junta melancarkan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand Don Pramudwinai membenarkan adanya pertemuan dirinya dengan Aung San Suu Kyi.

Ia juga merespon pertanyaan media terkait pertemuan dengan informal yang digelar di Pattaya, Thailand untuk membicarakan krisis di Myanmar.

Don yang ditemui di sela-sela pertemuan Menlu ASEAN atau ASEAN Ministerial Meeting ke-56 (56th AMM) di Jakarta mengatakan Suu Kyi dalam keadaan sehat.

Pertemuan dengan Suu Kyi juga diakui Don dalam pertemuan Menlu ASEAN.

"Dia (Suu Kyi) dalam kesehatan yang baik dan pertemuan yang baik. Jelas, kami mencoba mencari cara untuk menyelesaikan isu di Myanmar," kata Don kepada media, di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Don mengatakan Suu Kyi mendorong adanya dialog untuk menyelesaikan krisis di Myanmar.

Sebelumnya, Don juga sempat merespon pertanyaan media terkait pertemuan informal ASEAN yang diinisiasi Bangkok di Pattaya pertengahan Juni lalu, dua minggu sebelum pertemuan AMM di Jakarta.

Pertemuan itu mengundang junta militer Myanmar dan Menlu ASEAN, namun hanya Menlu Laos yang hadir pada pertemuan tersebut dan junta juga hadir.

Pertemuan dilakukan di tengah keketuaan Indonesia, dimana Menlu RI Retno Marsudi dan beberapa Menlu lainnya absen pada pertemuan yang diinisiasi Thailand tersebut.

"Pertemuan di Pattaya itu adalah yang ketiga kalinya. Ini merujuk pada artikel nomor 14, yakni terbuka untuk semua pendekatan (untuk isu Myanmar). Jadi, pertemuan pertama dan kedua, termasuk yang ketiga merujuk juga pada artikel 14 tersebut, di mana boleh ada pendekatan lain," kata Don, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Divonis 7 Tahun Lagi, Total Hukuman Aung San Suu Kyi Menjadi 33 Tahun Penjara

Don merasa Myanmar pasti memiliki caranya sendiri untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi saat ini.

Ia juga berharap ASEAN bisa berkumpul kembali sebagai satu keluarga yang utuh.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini