News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-505: KTT NATO Berakhir, Komitmen G7 untuk Terus Membantu Ukraina

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Villa la Grange di Jenewa pada 16 Juni 2021. Perang Rusia-Ukraina hari ke-505, KTT NATO 2023 berakhir, Joe Biden mencemooh upaya Biden untuk merebut Ukraina dan memecah belah NATO.

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia di Ukraina telah memasuki hari ke-505.

Dalam konferensi tingkat tinggi NATO, Joe Biden mencemooh upaya Vladimir Putin merebut Ukraina.

Sementara itu, para anggota G7 berkomitmen untuk terus membantu Ukraina.

Berikut perkembangan selengkapnya seputar invasi Rusia, dilansir The Guardian.

KTT NATO berakhir

Presiden AS Joe Biden mengakhiri KTT NATO 2023 pada hari Rabu dengan mencela upaya Putin menguasai tanah Ukraina.

Baca juga: Mengapa Swedia dan Finlandia yang tadinya netral kini bergabung dengan NATO?

“Ketika Putin, dan hasratnya yang mendambakan tanah dan kekuasaan, melepaskan perang brutalnya di Ukraina, dia bertaruh NATO akan pecah," ujarnya.

"Dia mengira persatuan kita akan hancur pada ujian pertama. Dia mengira para pemimpin demokrasi akan lemah. Tapi dia salah."

Joe Biden menjanjikan dukungan penuh kepada Presiden Volodymyr Zelensky meski Ukraina belum bergabung dengan NATO.

Biden, yang menjadikan penyatuan negara-negara NATO sebagai prioritas kebijakan luar negeri, mengatakan Putin sangat meremehkan tekad mereka.

Pidato Zelensky

Dalam pidato malam hariaanya, Zelensky berbicara bagaimana pada akhirnya negaranya akan bergabung dengan NATO suatu hari nanti.

"Ini sangat penting. Untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan kami, kami telah membangun landasan keamanan bagi Ukraina dalam prosesnya menuju NATO,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya.

“Ini adalah jaminan keamanan konkret yang dikonfirmasi oleh tujuh negara demokrasi teratas dunia."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini