News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bukannya Ukraina, Rusia Malah Menargetkan Tank Barat di Medan Perang

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan prajurit di Kremlin di Moskow pada 27 Juni 2023. - Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan pihaknya memprioritaskan untuk menyerang persenjataan dari Barat di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan saat ini target prioritas untuk pasukan Rusia di Ukraina adalah tank dan persenjataan buatan Barat.

Putin dalam komentarnya di sebuah televisi pada Kamis (13/7/2023) juga menegaskan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam keamanan Rusia.

Dikutip dari Al Jazeera, sementara untuk penyediaan persenjataan dari Barat, hanya akan meningkatkan ketegangan global lebih jauh.

Selain itu, kata Putin, bila Barat terus menyediakan senjata ke Ukraina akan memperpanjang konflik yang sudah ada.

Ketika ditanya tentang keputusan Prancis untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh, Putin mengatakan akan hanya ada kerusakan.

"Ya, mereka menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang kritis terjadi di zona perang dengan penggunaannya," kata Putin.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-506: Ukraina Tembak Jatuh Drone Shahed yang Diluncurkan Rusia

Maka dari itu, target pasukan Rusia di medan perang Ukraina saat ini adalah tank buatan luar negeri.

Komentar Putin muncul ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Rusia telah kalah perang di Ukraina.

Biden juga menyatakan harapan bahwa serangan balasan yang sedang berlangsung oleh pasukan Ukraina akan mendorong Moskow ke meja perundingan.

"Putin sudah kalah perang. Putin memiliki masalah nyata," kata Biden.

"Tidak ada kemungkinan dia memenangkan perang di Ukraina," lanjutnya.

Baca juga: Menlu Rusia Sergey Lavrov Foto dengan Wartawan Saat Hadiri PMC ASEAN di Jakarta

Munisi Tandan Tiba di Ukraina

Gambar selebaran tertanggal 20 September 2016 milik DVIDS yang diperoleh pada 7 Juli 2023 menunjukkan pita putus, puluhan amunisi 155mm Base Burn Dual Purpose Improved Conventional Munitions menunggu untuk dimuat ke howitzer self-propelled Paladin M109A6 dan Kendaraan Pendukung Artileri Medan M992 di Baterai Alpha, Batalyon 1, Resimen Artileri Lapangan ke-82, Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-1, kolam motor Divisi Kavaleri ke-1 di Camp Hovey, Korea Selatan. Amerika Serikat mengumumkan pada 7 Juli 2023 bahwa mereka akan memberikan munisi tandan ke Ukraina untuk pertama kalinya saat pasukan Kyiv terus maju dengan serangan balasan terhadap pasukan Rusia. Selebaran / DVIDS / AFP (Selebaran / DVIDS / AFP)

Munisi tandan buatan Amerika Serikat yang kontroversial, akhirnya telah tiba di Ukraina.

Untuk diketahui, munisi tandan adalah kelas senjata termasuk roket, bom, rudal, dan proyektil artileri yang pecah di udara dan menyebarkan amunisi yang lebih kecil di area yang luas.

Kedatangan munisi tandan ke Ukraina ini telah dikonfirmasi oleh seorang jenderal Ukraina dan Pentagon.

Baca juga: ASEAN Minta Rusia Aksesi Protokol Traktat Nuklir SEANWFZ Secepatnya

"Kami baru saja mendapatkannya, kami belum menggunakannya, tetapi itu dapat mengubah (medan perang) secara radikal," kata Birgjen Oleksandr Tarnavsky kepada CNN.

Pada Kamis sore, Pentagon mengonfirmasi keberadaan amunisi di negara tersebut, dengan mengatakan "Ada munisi tandan di Ukraina saat ini".

"Musuh juga memahami bahwa dengan mendapatkan amunisi ini, kami akan mendapat keuntungan."

"Rusia berpikir bahwa kami akan menggunakannya di semua area depan. Ini sangat salah. Tapi mereka sangat khawatir," tambah Tarnavsky.

Banyak orang heran dengan pengiriman munisi tandan ini karena sudah dilarang di lebih dari 100 negara.

Baca juga: Ribuan Orang Ukraina Disiksa dan Dipaksa Gali Parit dengan Berseragam Militer Rusia

Pasukan Ukraina, yang berjuang untuk setiap jengkal wilayah yang direbut oleh pasukan Rusia selama 504 hari terakhir, bersyukur di tengah rendahnya pasokan peluru artileri standar 155mm.

Pejabat tinggi telah berusaha meredakan kekhawatiran.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan kepada CNN bahwa Ukraina hanya akan menggunakan munisi tandan di "tempat yang sesuai".

Kyiv telah berkomitmen "secara tertulis" untuk memastikan bahwa amunisi ini tidak digunakan di daerah berpenduduk, tambah Austin.

"Mereka akan mencatat tempat-tempat yang mereka gunakan dan mereka akan memprioritaskan upaya pembersihan ranjau," katanya.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini