News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Berpotensi Serang Kapal Kargo yang Berlayar ke Pelabuhan Ukraina di Laut Hitam

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Pengangkut curah ARGO I berlabuh di terminal biji-bijian di pelabuhan Odessa, Ukraina, pada 10 April 2023, dari mana Ukraina mengirimkan gandum sesuai dengan perjanjian biji-bijian yang saat ini dimiliki negara tersebut dengan Rusia. Kremlin mengatakan pada 17 Juli 2023, bahwa kesepakatan biji-bijian Ukraina telah berakhir secara de facto beberapa jam sebelum jatuh tempo, dan bahwa Moskow akan kembali ke perjanjian penting jika persyaratannya dipenuhi. Kesepakatan penting, yang ditengahi oleh PBB dan Turki, secara resmi akan habis pada akhir 17 Juli. Kesepakatan itu memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui Laut Hitam. - Rusia berpotensi menyerang kapal yang datang ke pelabuhan Odesa, Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua kapal yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Odesa, Ukraina, di Laut Hitam akan dianggap sebagai target militer potensial.

Hal ini menyusul rencana Ukraina yang menyiapkan rute pengiriman sementara untuk melanjutkan ekspor biji-bijian.

Ukraina terpaksa mencari rute baru karena Rusia menarik diri dari kesepakatan yang mengizinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Odesa.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan akan menerapkan sikap barunya terhadap kapal-kapal di Laut Hitam mulai Kamis (20/7/2023) tengah malam waktu Rusia.

"Pada tengah malam, tanggal 20 Juli, semua kapal yang melakukan perjalanan ke Ukraina berpotensi membawa kargo militer atas nama Kyiv dan negara bendera kapal itu akan dianggap sebagai pihak dalam perang Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram, dikutip dari Al Jazeera.

Kementerian pertahanan tidak mengatakan tindakan apa yang mungkin diambil terhadap kapal yang melakukan perjalanan ke Ukraina.

Baca juga: Bersiap Hadapi Krisis Pangan Akibat El Nino hingga Hengkangnya Rusia dari Kesepakatan Ekspor Gandum

Rusia memiliki sembilan kapal yang bertugas tempur di Laut Hitam dan Laut Azov, tidak satupun dari mereka adalah pembawa rudal, Ukrinform melaporkan mengutip Angkatan Laut Ukraina.

“Pada pukul 10 pagi tanggal 19 Juli, ada delapan kapal musuh yang bertugas tempur di Laut Hitam; satu kapal musuh ada di Laut Azov,” bunyi pernyataan Angkatan Laut Ukraina, dikutip dari Reuters.

Selain itu, Rusia menyimpan hingga delapan kapal yang bertugas tempur di Mediterania. 

Satu dari delapan kapal itu membawa peluncur rudal jelajah Kalibr dengan total tembakan hingga 16 rudal.

File foto ini diambil pada 31 Juli 2011 menunjukkan kapal penjelajah rudal berpemandu Moskva berpartisipasi dalam parade Hari Angkatan Laut Rusia di dekat pangkalan angkatan laut di Sevastopol. Moskva, sebuah kapal perang Rusia di Laut Hitam, "rusak parah" oleh ledakan amunisi, kata media pemerintah Rusia pada 14 April 2022. (AFP)

Baca juga: Rusia Bombardir Pelabuhan di Odesa Ukraina, 60.000 Ton Gandum Siap Ekspor Hancur

AS Peringatkan Potensi Serangan Rusia terhadap Kapal Sipil di Laut Hitam

Amerika Serikat (AS) memperingatkan adanya potensi serangan Rusia kepada kapal-kapal kargo milik sipil yang menuju pelabuhan Odesa, Ukraina, di Laut Hitam.

Peringatan ini menyusul mundurnya Rusia dari perjanjian ekspor biji-bijian di Laut Hitam.

"Informasi kami menunjukkan bahwa Rusia meletakkan ranjau laut tambahan di dekat pelabuhan Ukraina," kata Adam Hodge, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Rabu (19/7/2023).

“Kami percaya bahwa ini adalah upaya terkoordinasi untuk membenarkan setiap serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam dan menyalahkan Ukraina atas serangan ini,” lanjutnya.

Rusia melepaskan serangan drone dan rudal yang intens pada Rabu malam, merusak infrastruktur pelabuhan penting di selatan Ukraina, termasuk terminal gandum dan minyak, dan melukai setidaknya 12 orang, kata pejabat Ukraina. Serangan itu melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor gandum di Odesa dan Chornomorsk dan menghancurkan 60.000 ton gandum. (Sumber: Al Jazeera))

Baca juga: Daftar Nama-nama Komandan Rusia yang Dipecat oleh Putin dalam Perang Ukraina

Sejak meninggalkan "Kesepakatan Butir Laut Hitam" minggu ini, Rusia telah menyerang pelabuhan ekspor biji-bijian Ukraina di Odesa dengan serangan rudal dan drone.

Sekitar 60.000 ton biji-bijian hancur dalam serangan itu.

Kementerian Pertahanan Rusia telah menyatakan perairan internasional di bagian barat laut dan tenggara Laut Hitam "sementara berbahaya" untuk pengiriman.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini