Jelas saja prinsip ini menyimpang dari Islam rahmatan lil alamin dan moderasi beragama.
“Indonesia bukan negara sekuler maupun agama."
"Agama memberikan moral spiritual dan mengajarkan etika berbangsa serta bernegara sehingga agama-negara bukan untuk dipisahkan namun saling berkaitan,” ujarnya.
Baca juga: Gus Dubes Tunisia Dorong Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika Jadi Agen Moderasi Beragama
Untuk itu Gus Yaqut meminta para mahasiwa Indonesia jadi duta moderasi, tak hanya menanamkan cinta terhadap agama namun juga ke bangsa dan negara sehingga tercipta generasi religius dan nasionalis.
Generasi muda dalam bersikap, kata Gus Yaqut, menjadi wajah atau citra bangsa Indonesia di mata internasional. Semakin baik bersikap dan berbudaya, citra Indonesia akan baik juga.
"Mari kita senantiasa memberikan kontribusi yang paling baik untuk bangsa kita sesuai kapasitas yang kita miliki masing-masing,” pesan Gus Yaqut.(Yogi Gustaman)