TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat penumpang Azerbaijan dilaporkan jatuh di wilayah Chechnya, Rusia, pada Rabu, 25 Desember 2024, menewaskan sedikitnya 38 orang.
Kecelakaan ini telah memicu spekulasi mengenai penyebabnya, termasuk kemungkinan keterlibatan sistem pertahanan udara Rusia.
Analis dari Ukraina, Kazakhstan, dan Azerbaijan berpendapat bahwa pesawat tersebut mungkin telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Mengapa Ada Dugaan Terlibatnya Pertahanan Udara Rusia?
Beberapa pejabat Azerbaijan yang tidak disebutkan namanya mengindikasikan bahwa serangan tersebut mungkin merupakan reaksi panik dari pasukan pertahanan udara Rusia akibat serangan pesawat tak berawak Ukraina yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Moskow diduga menghalangi pesawat yang rusak untuk mendarat di dekatnya dan malah memaksa pesawat terbang menuju Kazakhstan.
Al Jazeera melaporkan bahwa meskipun sejumlah media Rusia mengeklaim pesawat tersebut jatuh akibat menabrak sekawanan burung, analisis dari para ahli membantah klaim tersebut.
Apa Kata Para Ahli Mengenai Kecelakaan Ini?
Andrey Pronin, seorang analis senior yang berpengalaman dalam penggunaan pesawat nirawak di militer Ukraina, menilai bahwa kerusakan yang terlihat pada pesawat Azerbaijan mirip dengan kerusakan akibat tembakan dari sistem pertahanan udara Rusia, yakni Pantsir.
“Sangat tidak masuk akal dan kriminal untuk mengeklaim bahwa kerusakan itu disebabkan oleh burung,” kata seorang pakar keselamatan penerbangan dari Kazakhstan yang enggan disebutkan namanya.
Bagaimana Kronologi Kecelakaan Tersebut?
Penerbangan AZAL 8432 yang membawa 67 penumpang dilaporkan mengalami gangguan GPS sebelum jatuh di dekat bandara Aktau di Kazakhstan setelah mencoba mendarat.
Otoritas penerbangan Rusia tidak mengizinkan pesawat untuk mendarat di bandara terdekat, yang membuat pilot terpaksa mencari lokasi pendaratan yang lebih jauh.
Para ahli mengkritik tindakan Rusia yang dianggap berupaya menutupi bukti dan menghindari tanggung jawab atas insiden tersebut.
Apa Dampak dari Kecelakaan Ini Terhadap Hubungan Rusia dan Azerbaijan?
Meskipun insiden ini tidak akan memutus hubungan antara Moskow dan Baku, tetapi telah merusak citra Rusia di Azerbaijan.
Emil Mustafayev, seorang analis politik di Baku, menyatakan bahwa hubungan bilateral kedua negara akan berdampak negatif.
"Rusia berisiko kehilangan sisa otoritasnya di mata publik Azerbaijan," tambahnya, mencatat bahwa pendukung Putin mulai memandang Rusia dengan sinis.
Bagaimana Tanggapan Kremlin Terhadap Tuduhan Ini?
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak untuk memberikan penilaian lebih lanjut mengenai tuduhan keterlibatan Rusia dalam jatuhnya pesawat tersebut, dan meminta agar penyelidikan lebih lanjut dilakukan.
Namun, Ihor Romanenko, mantan wakil kepala staf umum angkatan bersenjata Ukraina, menyatakan bahwa jika pertahanan udara Rusia memang menjatuhkan pesawat, ini akan menjadi pelanggaran besar terhadap aturan internasional.
Dalam keseluruhan konteks ini, insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan di Chechnya menyisakan banyak tanda tanya dan memperburuk ketegangan dalam hubungan Rusia dan Azerbaijan, di tengah konflik yang terus berlanjut di Ukraina.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).