TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia, mengklaim telah maju di dua daerah di arah Krasny Liman di Donetsk dan membebaskan pemukiman Serhiivka di Odesa pada Selasa (25/7/2023).
Rusia mengklaim pasukannya memukul mundur empat serangan Ukraina ke arah tersebut.
"Dalam operasi serangan balik yang sukses, unit brigade senapan bermotor ke-15 di bawah komando terampil Letnan Kolonel Buylov membebaskan pemukiman Serhiivka," lapor Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilaporkan Sputnik.
Sebelumnya, serangan rudal Rusia di Odesa merusak gereja Ortodoks terpenting di Novorossiya, Katedral Transfigurasi, pada Minggu (23/7/2023).
“Sebelumnya, Rusia fokus menargetkan kami dengan drone, dan sebagian besar ditembak jatuh,” kata Petro Obukhov, anggota Dewan Kota Odesa.
Selama seminggu terakhir, masyarakat Odesa sulit beristirahat.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-518: Ukraina Buat Kemajuan Kecil, Usir Rusia dari Desa Andriivka
“Ketika Anda merasa malam tiba, Anda tidak bisa tidur,” kata Partinchuk, penduduk setempat, yang berdiri di luar gereja, dikutip dari Reuters.
Rusia Dilaporkan Alami Kesulitan di Bakhmut
Meski Rusia dilaporkan membuat kemajuan di Donetsk dan Odesa, Rusia disebut menghadapi situasi yang sangat sulit di Bakhmut.
Blogger militer pro-Rusia melaporkan pasukan Ukraina berhasil mendorong pasukan Rusia di selatan Bakhmut saat mereka berusaha merebut kembali kota itu.
"Ukraina tampaknya membuat kemajuan di sekitar desa Klishchiivka, merebut ketinggian di sekitarnya dan mendorong mundur pejuang Rusia," tulis blogger militer itu di Telegram, seperti dilaporkan The Telegraph.
Sementara itu, saluran Telegram Informan Militer, mengatakan ada laporan situasi yang sulit di Klishchiivka.
“Ada laporan tentang situasi yang sangat sulit di daerah Klishchiivka dekat Bakhmut," tulisnya.
“Musuh telah merebut ketinggian di sekitarnya dan mencoba melewatinya dari selatan,” lanjutnya.
Baca juga: Washington: Jet Tempur Rusia Serang Drone AS dengan Suar di Suriah
Grey Zone, saluran Telegram lainnya, memposting, “Di selatan (sayap kiri), situasinya berkembang… bukan ke arah kami."
“Unit-unit Angkatan Bersenjata Rusia terpaksa mundur dan meninggalkan sejumlah wilayah dengan benteng dan ketinggian yang dominan, meskipun mereka juga diperkuat oleh unit-unit sekutu," tambahnya.
Selain itu, Angkatan Bersenjata Ukraina dilaporkan telah menduduki sabuk hutan hampir 90 persen di sepanjang pinggiran barat Klishchiivka.
Mereka juga mencoba untuk memotong jalan yang menghubungkan Klishchiivka dan Bakhmut.
Zelensky: Ukraina akan Membalas Serangan Rusia di Odesa
Baca juga: Ukraina Akui Rusia Unggul dalam Perang, Ladang Ranjau dan Kurang Senjata Jadi Halangan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berjanji akan membalas serangan Rusia di Odesa.
Serangan Rusia di Odesa menewaskan satu orang dan melukai 22 orang.
"Rudal melawan kota yang damai, melawan bangunan tempat tinggal, katedral," kata Zelensky, Senin (24/7/2023).
"Pasti akan ada pembalasan terhadap teroris Rusia untuk Odesa," lanjutnya.
Serangan itu menghancurkan Katedral Penyelamat dan Transfigurasi Ortodoks di bawah perlindungan UNESCO di pusat kota bersejarah, yang oleh Kyiv disebut sebagai kejahatan perang yang tidak akan pernah dilupakan dan dimaafkan.
Sementara, Rusia mengatakan telah mencapai semua target yang dimaksudkan dalam serangan Odesa.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)