Vladimir Putin Tampak 'Lumpuh' Pada Jam Pertama Pemberontakan Grup Wagner
TRIBUNNEWS.COM - Cerita di balik pemberontakan tentara bayaran Grup Wagner terhadap komando di tangan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dilaporkan punya banyak sisi menarik.
Satu di antaranya adalah kisah saat Presiden Rusia Vladimir Putin "lumpuh dan tidak dapat bertindak tegas" selama jam-jam pertama pemberontakan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin bulan lalu.
The Washington Post melansir cerita lumpuhnya Putin pada Selasa (25/7/2023) dengan mengutip keterangan dari pejabat keamanan Ukraina dan Eropa.
Baca juga: Rusia Cetak Rekor Pengeluaran Modal Rp 3.802 Triliun Selama Perangi Ukraina
Vladimir Putin disebutkan cenderung diam dan tidak mengeluarkan perintah pada hari pemberontakan Prigozhin pada 24 Juni, tulis The Washington Post mengutip sumbernya.
Padahal, menurut laporan intelijen yang dibagikan kepada surat kabar tersebut, dinas keamanan Rusia telah memperingatkan Putin tentang kemungkinan pemberontakan Grup Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin setidaknya dua atau tiga hari sebelumnya.
"Putin punya waktu untuk mengambil keputusan untuk menumpas (pemberontakan) dan menangkap penyelenggaranya," kata seorang pejabat keamanan Eropa yang berbicara dengan syarat anonim kepada The Washington Post.
“Kemudian ketika itu mulai terjadi, terjadi kelumpuhan di semua tingkatan… Ada kekecewaan dan kebingungan yang mutlak. Untuk waktu yang lama, mereka tidak tahu bagaimana harus bereaksi,” tambah pejabat itu.
Pemberontakan Wagner bulan lalu memicu krisis keamanan paling serius di Rusia dalam beberapa dekade.
Pemberontakan Grup Wagner ditandai oleh pendudukan Kota Rustov di Selatan Rusia oleh para tentara bayaran tersebut.
Unit-unit pasukan tempur Wagner kemudian bergerak maju dalam jarak 500 kilometer dari Moskow.
Beruntung, tidka terjadi kontak senjata dan perlawanan dari militer Rusia, termasuk para petugas penjaga perbatasan.
Baca juga: Blak-blakan Pasukan Wagner Soal Pemberontakan ke Putin: Unit Tempur Nganggur yang Gatal ke Polandia
Beberapa jam setelah mengumumkan pemberontakan, Prigozhin setuju untuk menarik mundur pasukan tempurnya dengan imbalan imunitas di pengasingan sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi Belarusia.
Dukungan Terhadap Grup Wagner dari Petinggi Militer Rusia