News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Memuji Tentara Niger yang Kudeta Presiden Mohamed Bazoum

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin menyatakan serangan yang dilakukan pasukannya ke Kremlin merupakan bentuk protes dan menegaskan tidak pernah bermaksud memberontak kepada otoritas pemerintah Rusia. - Yevgeny Prigozhin memuji kudeta di Niger sebagai pembebasan dari pengaruh mantan penjajah di Afrika.

TRIBUNNEWS.COM - Pesan suara Telegram yang diduga bos perusahaan militer swasta Wagner di Rusia, Yevgeny Prigozhin, memuji kudeta di Niger sebagai kabar baik untuk negara itu.

Yevgeny Prigozhin mengatakan, ia tidak terlibat dalam kudeta di Niger, negara tetangga Nigeria di Afrika Barat itu.

Melalui pesan suara di saluran Telegram yang berafiliasi dengan Wagner, Yevgeny Prigozhin menggambarkan kudeta di Niger sebagai momen pembebasan yang telah lama tertunda dari penjajah Barat.

"Apa yang terjadi di Niger tidak lain adalah perjuangan rakyat Niger dengan penjajah mereka. Dengan penjajah yang mencoba untuk memaksakan aturan hidup mereka pada orang Afrika dalam kondisi dan keadaan Afrika ratusan tahun yang lalu," kata pesan itu, yang diposting pada Kamis (27/7/2023) malam, dikutip dari JPost.

Menurutnya, mantan penjajah Afrika selama ini masih mencengkeram negara-negara di sana. 

"Hari ini secara efektif mendapatkan kemerdekaan mereka. Sisanya tanpa ragu akan bergantung pada warga Niger dan seberapa efektif pemerintahannya, tetapi yang utama adalah ini: mereka telah menyingkirkan penjajah," kata pesan itu yang dibagikan oleh Persatuan Petugas untuk Keamanan Internasional (OUIS) di Telegram.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-520: Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Hadiri KTT Rusia-Afrika

Orang yang berbicara melalui pesan suara itu memiliki intonasi dan pergantian frasa yang sama dalam bahasa Rusia dengan bos Wagner, meski Reuters tidak dapat memastikan dengan pasti itu adalah dia.

Persatuan Petugas untuk Keamanan Internasional (OUIS) dianggap oleh Amerika Serikat (AS) sebagai kompi terdepan untuk Wagner di Republik Afrika Tengah.

Pesan suara yang diduga Yevgeny Prigozhin itu mencatat, mantan penjajah berusaha untuk mengendalikan orang-orang di negara-negara di Afrika selama ini.

"Mereka akan memenuhi negara-negara ini dengan teroris dan berbagai geng, menciptakan krisis keamanan yang sangat besar," katanya, seperti diberitakan Barrons.

"Untuk mempertahankan sistem perbudakan mereka yang sebenarnya di wilayah negara bagian ini, mereka mengerahkan berbagai misi asing, yang berjumlah puluhan ribu tentara," lanjutnya.

Pendukung Presiden Nigeria Mohamed Bazoum berkumpul untuk menunjukkan dukungan mereka kepadanya di Niamey pada 26 Juli 2023. Percobaan kudeta sedang berlangsung pada 26 Juli 2023 di negara bagian Niger yang rapuh, di mana anggota Pengawal Presiden menahan Presiden Mohamed Bazoum, memicu kebuntuan dengan tentara, kata sumber. Blok Afrika Barat ECOWAS dan Uni Afrika mengecam apa yang mereka sebut sebagai "percobaan kudeta", sebuah istilah yang digaungkan oleh sumber yang dekat dengan Bazoum. AFP (AFP)

Baca juga: Kudeta di Niger, Jenderal Omar Tchiani Deklarasikan Diri Gantikan Presiden Mohamed Bazoum

Menurutnya, puluhan ribu tentara ini tidak mampu melindungi penduduk negara berdaulat, sehingga penduduk menderita.

Yevgeny Prigozhin memuji efektivitas pasukan Wagner dengan mengatakan seribu pejuangnya mampu memulihkan ketertiban dan menghancurkan teroris dan mencegah mereka melukai warga sipil.

Pernyataaan yang diduga dari Yevgeny Prigozhin itu datang saat Presiden Rusia, Vladimir Putin menjamu para pemimpin Afrika untuk pertemuan Rusia-Afrika di St. Peterburg, Rusia pada Kamis (27/7/2023).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini