News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom Bunuh Diri di Pakistan, 44 Orang Tewas dan 200 Lainnya Terluka

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haji Ghulam Ali (kedua dari kanan), gubernur provinsi KP, menyapa seorang pria yang terluka di sebuah rumah sakit di Peshawar pada 30 Juli 2023, setelah sedikitnya 44 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat bom bunuh diri di sebuah pertemuan politik tokoh Islam pesta di barat laut Pakistan. Ledakan itu menargetkan partai Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) -- mitra koalisi pemerintah yang dipimpin oleh seorang ulama berpengaruh -- ketika ratusan pendukung berkumpul di bawah kanopi di kota Khar, dekat perbatasan Afghanistan. . Fotografer AFP Abdul Majeed / AFP

Para saksi mengatakan kepada kantor berita Dawn bahwa lebih dari 500 orang telah berkumpul untuk konvensi JUI-F, seperti diberitakan RT.

Pertemuan dan pertemuan politik diadakan di seluruh negeri untuk memobilisasi pendukung untuk pemilihan yang dijadwalkan pada Oktober 2023.

Pemerintah Pakistan akan bubar dalam beberapa minggu ke depan dan partai-partai politik sudah mulai mempersiapkan kampanye.

Ucapan Belasungkawa

Shehbaz Sharif (tengah) berbicara dengan media sebelum menghadiri sidang di luar gedung Mahkamah Agung di Islamabad pada 7 April 2022. - Shehbaz Sharif mengungkapkan dukacita atas pemboman yang terjadi di Peshawar, di mana 44 orang meninggal dan lebih dari 200 orang terluka pada Minggu (30/7/2023). (Aamir QURESHI / AFP)

Baca juga: Komisi Pemilihan Pakistan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap Imran Khan

Perwakilan partai JUI-F mengungkapkan belasungkawa kepada korban yang meninggal dunia dan keluarganya.

“Kami mengutuk serangan brutal terhadap pekerja dan kepemimpinan kami karena pemilihan umum di Pakistan semakin dekat. Militan menciptakan ketakutan dan mulai menargetkan pertemuan politik,” kata Kamran Murtaza, seorang senator JUI-F.

“Kami menentang militansi ini dan ada ketakutan akan lebih banyak serangan terhadap pertemuan politik sehingga partai politik kami tidak dapat sepenuhnya berkampanye untuk pemilu tahun ini,” tambahnya.

Perdana Menteri, Shehbaz Sharif, dan Presiden Pakistan, Arif Alvi, juga mengutuk serangan itu.

Mereka meminta para pejabat untuk memberikan semua bantuan yang memungkinkan bagi keluarga yang terluka dan berduka.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Pakistan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini