TRIBUNNEWS.COM - Ibu negara Ukraina memperingatkan bahwa kemenangan Rusia dalam perang akan menjadi "skenario terburuk bagi seluruh umat manusia".
Dilansir independent.co.uk, Kamis (3/8/2023), saat berbicara secara eksklusif kepada Independent TV, Olena Zelenska mengatakan Ukraina sangat prihatin bahwa dunia meremehkan ancaman Rusia di mana perang sudah memasuki bulan ke-18.
“Jika agresor menang sekarang, itu akan menjadi skenario terburuk bagi seluruh umat manusia,” kata Zelenska dari istana kepresidenan yang dijaga ketat di Kyiv.
“Ini berarti bahwa pencegah global tidak berfungsi."
"Ini berarti bahwa siapa pun yang memiliki kekuatan dan kemampuan keuangan yang memadai dapat melakukan apapun yang mereka inginkan," tambahnya.
Olena Zelenska mengatakan bahwa negaranya sangat membutuhkan dukungan "lebih cepat" untuk dapat memerangi pasukan Rusia yang lebih siap.
Baca juga: PROFIL Olena Zelenska, Ibu Negara Ukraina, Sempat Dilupakan oleh Presiden Volodymyr Zelensky
Janji bantuan militer dan kemanusiaan jangka panjang tidak akan membantu memenangkan perang jika pengiriman terlalu lambat, ujarnya.
“Kami terus mendengar dari mitra Barat kami bahwa mereka akan bersama kami selama diperlukan."
"'Selama' bukanlah kata yang harus kita gunakan."
"Kita harus menggunakan kata 'lebih cepat'."
“Warga Ukraina membayar perang ini dengan nyawa kami."
"Seluruh dunia membayar dengan sumber dayanya."
"Ini adalah hal yang tidak ada bandingannya, jadi kami mendesak Anda untuk mempercepat bantuan ini," tambahnya.
Zelenska adalah seorang penulis skenario komedi.
Ia sudah menjadi kekasih Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ketika mereka masih muda.
Ia awalnya menghindari sorotan publik dan menasihati suaminya agar tidak mencalonkan diri sebagai presiden empat tahun lalu.
Baca juga: Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska Kutuk Pembunuhan Massal Rusia Selama Invasi
Tetapi begitu Putin meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Zelenska melepaskan pekerjaan hariannya untuk menjadi duta besar untuk Ukraina.
Ia menggalang dukungan internasional dan menjadi salah satu arsitek kunci yang mencoba membangun kembali negara itu bahkan ketika pertempuran sedang berkecamuk.
Dalam sebuah wawancara luas, Zelenska mengungkapkan tentang kekhawatirannya terhadap Ukraina dan keluarganya.
Ia dan suaminya terpaksa untuk hidup terpisah karena alasan keamanan, sehingga sang presiden jarang mendapat kesempatan untuk melihat anak-anak mereka.
"Saya ingin bersama lagi."
"Kami sangat berharap bahwa entah bagaimana semua ini akan berubah dan kami akan dapat menjalani kehidupan keluarga yang kurang lebih normal," katanya.
Pesannya untuk negara-negara di seluruh dunia adalah, “Tolong jangan lelah, karena kami sebagai orang Ukraina tidak berhak lelah."
“Ukraina tidak hanya membela kepentingannya, tidak hanya nyawanya."
"Kami berusaha untuk mempertahankan seluruh keseimbangan demokrasi di dunia.”
Invasi Rusia telah menyebabkan kematian yang tak terhitung jumlahnya.
Warga sipil juga menjadi sasaran kekerasan seksual, penyiksaan, dan penculikan.
Baca juga: Sosok Olena Zelenska, Ibu Negara Ukraina yang Berjanji Tak Akan Kabur dari Serangan Rusia
Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Rusia menargetkan pertanian, pelabuhan, dan fasilitas penyimpanan makanan.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menarik diri dari kesepakatan yang ditengahi PBB yang memungkinkan ekspor aman biji-bijian dan minyak Ukraina melalui Laut Hitam.
Moskow juga telah melepaskan drone dan rudal di pelabuhan Odesa dan pelabuhan sungai di kawasan itu, yang digunakan sebagai rute alternatif untuk biji-bijian.
Dalam serangan terbaru, pada hari Rabu (2/8/2023), infrastruktur pelabuhan Odesa dihantam lagi.
40.000 ton biji-bijian yang diperuntukkan bagi Afrika dan Timur Tengah rusak parah.
Hal ini memicu kekhawatiran akan kondisi seperti kelaparan di bagian dunia yang rentan yang bergantung pada produk Ukraina.
“Kami tidak lagi terkejut dengan apa pun,” kata Zelenska tentang taktik pemimpin Rusia dan kelaparan yang diakibatkannya, karena negaranya telah mengalami krisis demi krisis.
Pada bulan Juni, kerusakan akibat pengeboman Rusia di Bendungan Kakhovka, menyebabkan salah satu bencana ekologis terburuk.
Belum lagi serangan rudal besar-besaran terhadap infrastruktur energi dan listrik selama musim dingin, yang menyebabkan pemadaman listrik, kedinginan dan kekurangan air.
“Orang Ukraina memahami bahwa musuh kami mampu menciptakan tantangan apa pun untuk kami."
Baca juga: Komandan Pasukan Elite Airborne Rusia Keceplosan Akui 8.500 Ribu Tentara Terluka di Ukraina
"Oleh karena itu, kami tidak heran, orang-orang menunggu kabar, kabar baik,” kata Zelenska.
Zelenska juga berbicara tentang pekerjaannya sebagai ibu negara dan dengan Yayasan Olena Zelenska.
Yayasan itu ia luncurkan pada bulan September lalu dan didukung oleh orang-orang seperti Hillary Clinton dan Matt Damon.
Proyek-proyek yang menurut ibu negara "membuatnya tetap termotivasi" itu, berupa merekonstruksi rumah sakit dan pusat prostetik, yang menyediakan rehabilitasi hingga 20.000 orang yang diamputasi di seluruh negeri.
Proyeknya juga membantu memerangi gangguan stres pasca-trauma dan menawarkan bantuan kepada mereka yang menderita kerusakan mental akibat dilanda perang.
Zelenska sangat menyadari perjuangan sehari-hari yang dihadapi banyak keluarga Ukraina.
“Bisakah Ukraina bertahan? Kami tidak punya jalan keluar lain, karena semakin lama kami menahannya, semakin lama kami hidup,” katanya.
“Ini masalah bertahan hidup.”
Wawancara lengkap Zelenska ditayangkan pada 7 Agustus 2023 di independent.tv.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)