Surat dakwaan terhadap Wenheng Zhao menyebutkan, ia memberikan informasi sensitif militer AS antara Agustus 2021 dan Mei 2023.
Informasi itu termasuk rencana operasional untuk latihan militer besar di Indo-Pasifik.
Wenheng Zhao memberikan informasi itu kepada seorang perwira intelijen China yang menyamar sebagai peneliti ekonomi maritim.
Selama bertugas di Angkatan Laut AS, Wenheng Zhao bertugas untuk memasang, memperbaiki, dan merawat peralatan listrik di instalasi militer AS, seperti dilaporkan Reuters.
Ia juga memiliki izin keamanan dan diduga mengambil foto layar komputer yang menampilkan perintah operasional latihan militer dan memberikannya kepada intelijen China.
Jaksa penuntut mengatakan, Wenheng Zhao diduga mengirimkan foto cetak biru dan diagram sistem radar AS yang ditempatkan di pangkalan militer di Okinawa, Jepang.
Dokumen itu ditandai "Tidak terklasifikasi/penggunaan resmi" dan Wenheng Zhao bertugas melindungi informasi itu.
Wenheng Zhao juga diminta untuk melaporkan insiden yang mencurigakan.
Ia diduga mendapat imbalan sekitar $15.000 dari intelijen China.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait AS dan China