News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jadi Tuan Rumah Sidang Umum AIPA ke-44, DPR RI Ajukan 6 Draf Resolusi

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon, diundang Pemerintah Kamboja menjadi observer internasional Pemilihan Umum Kamboja ke-7, pada 23 Juli 2023 di Phnom Penh. Mewakili Parlemen ASEAN, ASEAN Parliamentary Assembly (AIPA), Fadli menyampaikan pernyataan dan tanggapan terkait observasi hasil pemilu Kamboja. Rangkaian pelaksanaan Sidang Umum AIPA atau ASEAN Inter-Parliamentary Assembly 2023 diselenggarakan pada 5-11 Agustus 2023 di Jakarta. Fadli Zon menegaskan bahwa Responsive, Stable, dan Prosper, menjadi tiga kata kunci keketuaan AIPA tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rangkaian pelaksanaan Sidang Umum AIPA atau ASEAN Inter-Parliamentary Assembly 2023 diselenggarakan pada 5-11 Agustus 2023 di Jakarta. 

Tahun ini DPR RI mendapat mandat menjabat keketuaan AIPA dengan visi “Responsive Parliament for a Stable and Prosperous ASEAN”. 

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon, diundang Pemerintah Kamboja menjadi observer internasional Pemilihan Umum Kamboja ke-7, pada 23 Juli 2023 di Phnom Penh. Mewakili Parlemen ASEAN, ASEAN Parliamentary Assembly (AIPA), Fadli menyampaikan pernyataan dan tanggapan terkait observasi hasil pemilu Kamboja. (Ist)

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menegaskan bahwa Responsive, Stable, dan Prosper, menjadi tiga kata kunci keketuaan AIPA tahun ini. 

Dengan mengusung semangat tersebut, AIPA mendorong agar ASEAN dapat lebih lentur dan adaptif dalam menyikapi dinamika yang terjadi di kawasan.

“Penyelenggaraan AIPA ke-44 ini merupakan salah satu wujud peran aktif DPR RI dalam menjalankan peran diplomasi parlemen. Peran Indonesia sebagai natural leaders di kawasan Asia Tenggara, akan memberikan dorongan kekuatan strategis bagi ASEAN dalam menghadapi tantangan global dan regional yang terus berkembang," kata Fadli, dikutip Minggu (6/8/2023).

“Saat ini setiap kawasan, tak terkecuali ASEAN, dihadapkan pada fenomena shifting paradigm, bergesernya pandangan terutama dari para pemimpin negara-negara di dunia dalam menilai lingkungan strategis global dan regional," imbuh Fadli.

Fadli mengatakan, khususnya di ASEAN, tantangan yang dihadapi ASEAN menjadi lebih tidak mudah. 

Di satu sisi setiap negara anggota memiliki probolem domestik yang harus diatasi. 

Di sisi lain, ada tantangan eksternal yang secara potensial dan aktual pasti mempengaruhi dinamika kawasan Asia Tenggara.

"Seperti konflik Laut China Selatan, persaingan AS-China, konflik di Selat Taiwan, konflik di Semenanjung Korea, perang Rusia-Ukraina, perubahan iklim, krisis keuangan global; serta krisis energi dan pangan," ujar Fadli.

Atas persoalan di atas, sebagai tuan rumah dalam sidang AIPA ke-44 ini, DPR RI mendorong enam poin strategis sebagai bagian dari resolusi AIPA ke-44.

Pertama, DPR mengusulkan resolusi mengenai upaya memelihara stabilitas, keamanan, dan perdamaian kawasan. 

Isu ini sangat penting untuk diangkat mengingat tingginya daya tarik ASEAN dalam percaturan geopolitik global.

Pada saat yang sama, kondisi tersebut tentu mendatangkan ancaman bagi stabilitas dan keamanan ASEAN.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini