Blognya terus diperbarui secara berkala, mungkin oleh timnya, merinci dugaan korupsi yang dilakukan oleh berbagai pejabat Rusia.
Desember 2014 — Navalny dan saudaranya, Oleg, dinyatakan bersalah melakukan penipuan dalam kasus Yves Rocher.
Navalny menerima hukuman percobaan 3 setengah tahun, sementara saudara laki-lakinya dijatuhi hukuman penjara.
Keduanya mengajukan banding ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.
Desember 2015 — Yayasan Navalny untuk Memerangi Korupsi merilis video berdurasi panjang pertamanya — sebuah film dokumenter YouTube berjudul "Chaika", yang berarti "burung camar" dalam bahasa Rusia, tetapi juga merupakan nama belakang Jaksa Agung Yury Chaika saat itu.
Video berdurasi 44 menit itu menuduhnya melakukan korupsi dan diduga memiliki hubungan dengan kelompok kriminal terkenal.
Chaika dan pejabat Rusia lainnya membantah tuduhan tersebut.
Februari 2016 - Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan bahwa Rusia melanggar hak Navalny atas pengadilan yang adil dalam kasus Kirovles, memerintahkan pemerintah untuk membayar biaya hukum dan ganti rugi.
November 2016 — Mahkamah Agung Rusia membatalkan hukuman Navalny dan mengembalikan kasus tersebut ke pengadilan asal di kota Kirov untuk ditinjau.
Desember 2016 — Navalny mengumumkan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Rusia 2018.
Februari 2017 - Pengadilan Kirov mengadili ulang Navalny dan menegakkan hukuman percobaan lima tahun sejak 2013.
Maret 2017 — Navalny merilis film dokumenter YouTube yang menuduh Perdana Menteri Dmitry Medvedev melakukan korupsi.
Video itu mendapatkan lebih dari 7 juta penayangan di minggu pertama.
Serangkaian protes antikorupsi di seluruh Rusia menarik puluhan ribu orang dan terjadi penangkapan massal.