TRIBUNNEWS.COM - Seorang pendaki gunung asal Norwegia, Kristin Harila membantah tuduhan bahwa timnya melangkahi porter Gunung K2 yang tengah sekarat, demi memecahkan rekor baru pendakian gunung tertinggi kedua di dunia.
Porter yang sekarat itu yakni Mohammed Hassan yang berasal dari Pakistan, lapor BBC.
Belakangan diketahui Hassan meninggal karena radang dingin dan hipotermia.
Kejadian itu terekam kamera pendaki lain dan videonya pun viral di jagad maya.
Kristin Harila bersama timnya mengaku sudah melakukan segala cara untuk menolong Hassan.
"Ini kecelakaan yang tragis, di sini ada seorang ayah dan anak laki-laki dan seorang suami yang kehilangan nyawanya di K2," katanya kepada BBC.
"Saya pikir, sangat menyedihkan karena berakhir seperti ini," ucapnya.
Baca juga: Hilang 37 Tahun, Sisa Tubuh Pendaki Jerman Ditemukan di Gletser yang Mencair
"Kami mencoba berjam-jam untuk menyelamatkannya dan kami mungkin berada di area paling berbahaya di K2," katanya.
Wanita itu menambahkan bahwa dia dan rekan satu timnya "mengambil risiko yang sangat, sangat besar."
Kronologi Kejadian
Harila mengatakan Hassan terpeleset dan jatuh dari jalur yang sempit sekitar pukul 02:15 pagi waktu setempat pada 27 Juli 2023.
Pria itu kemudian bergelantungan di tali.
Saat itu, Hassan berada di urutan kedua dalam barisan pendaki.
Harila mengatakan dia berada di urutan ke-8 dan anggota timnya masing-masing berada di posisi ke-7 dan ke-9.
Saat mereka mencoba untuk menarik Hassan ke jalan setapak, longsoran salju runtuh di dekat tempat tim pengaturan depannya berada.