News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menteri Pertahanan Rusia Ancam Pakai Bom Cluster Pemusnah Massal di Ukraina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah B-1B Lancer Amerika Serikat menjatuhkan bom cluster selama latihan tembak langsung 05 November 2000. Rusia mengancam akan menggunakan bom cluster dalam perang di Ukraina sebagai respons aksi AS mengirimkan bom pemusnah massal itu ke Kiev.

Menteri Pertahanan Rusia Ancam Pakai Bom Cluster Pemusnah Massal di Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengancam kalau militernya akan menggunakan bom cluster dalam konflik melawan Ukraina.

Sergei Shoigu beralasan, Rusia memiliki hak menggunakan bom tandan di Ukraina sebagai tanggapan atas pasokan senjata terlarang itu dari Amerika Serikat ke Kyiv.

Sejauh ini, dalam konflik bersenjata yang sudah terjadi selama 17 bulan, Rusia dan Ukraina saling menuduh lawan mereka menggunakan bom cluster.

Baca juga: Sesama Pasukan Rusia Saling Tembak dan Tikam, Militer Ukraina: 20 Tentara Tewas

Pun, Shoigu mengklaim Moskow masih menahan diri untuk tidak menggunakan bom pemusnah massal itu karena masalah "kemanusiaan".

"Namun, keputusan ini dapat dipertimbangkan kembali," katanya pada konferensi keamanan di Moskow tanpa menjelaskan lebih lanjut.

“Kami juga memiliki munisi tandan dalam persenjataan kami,” kata Shoigu, Selasa (15/8/2023).

Ukraina menerima pasokan munisi tandan dari Amerika Serikat pada bulan Juli dengan syarat untuk menggunakannya secara eksklusif untuk melawan tentara Rusia.

Moskow menuduh pasukan Ukraina menggunakan amunisi tersebut untuk membombardir wilayah yang diduduki Rusia.

Kelompok-kelompok kemanusiaan sangat menentang keputusan Washington untuk memasok bom curah ke Ukraina, yang dapat meledak dan berpotensi membahayakan nyawa warga sipil selama bertahun-tahun.

Tapi Shoigu mengecam dengan menyebut kecaman dari organisasi kemanusiaan kurang nyaring atas aksi AS ke Ukraina.

Gambar selebaran tertanggal 20 September 2016 milik DVIDS yang diperoleh pada 7 Juli 2023 menunjukkan pita putus, puluhan amunisi 155mm Base Burn Dual Purpose Improved Conventional Munitions menunggu untuk dimuat ke howitzer self-propelled Paladin M109A6 dan Kendaraan Pendukung Artileri Medan M992 di Baterai Alpha, Batalyon 1, Resimen Artileri Lapangan ke-82, Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-1, kolam motor Divisi Kavaleri ke-1 di Camp Hovey, Korea Selatan. Amerika Serikat mengumumkan pada 7 Juli 2023 bahwa mereka akan memberikan munisi tandan ke Ukraina untuk pertama kalinya saat pasukan Kyiv terus maju dengan serangan balasan terhadap pasukan Rusia. Selebaran / DVIDS / AFP (Selebaran / DVIDS / AFP)

Apa Itu Bom Cluster?

Munisi tandan atau bom cluster, adalah senjata yang berisi banyak submunisi peledak.

Bom cluster atau Munisi tandan dijatuhkan dari pesawat terbang atau ditembakkan dari darat atau laut, terbuka di udara untuk melepaskan puluhan atau ratusan submunisi.

Situs stopclustermunitions menyebut ratusan submunisi itu yang dapat memenuhi area hingga seukuran beberapa lapangan sepak bola.

Siapa pun yang berada di area serangan munisi tandan, baik militer maupun sipil, sangat mungkin terbunuh atau terluka parah.

Itu lah kenapa bom cluster kerap disebut sebagai bom pemusnah massal.

Fuze dari setiap submunition umumnya diaktifkan saat jatuh sehingga akan meledak di atas atau di tanah.

Ada berbagai macam jenis munisi tandan. 

Menurut Monitor Munisi Tandan, sebanyak 34 negara pernah mengembangkan atau memproduksi lebih dari 200 jenis munisi tandan.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. (Russian Defense Ministry)

Rusia: Amunisi Militer Ukraina Hampir Habis

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu juga mengklaim bahwa serangan balasan Ukraina gagal dan militer lawan sudah kehabisan amunisi dan peralatan meskipun mendapat dukungan dari Barat.

"Hasil awal serangan balik menunjukkan bahwa sumber daya militer Ukraina hampir habis," katanya.

Sergei Shoigu juga menyebut militer Rusia akhirnya bisa membongkar banyak mitos tentang standar militer Barat yang diklaim superior.

Nyatanya, kata Shoigu, persenjataan Barat tidak bagus-bagus amat. 

Hal itu juga termasuk pelatihan puluhan ribu tentara Ukraina oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya.

“Banyak dari mereka telah dikirim ke garis depan, ditangkap dan, setelah itu, berbicara secara rinci tentang metode pelatihan NATO,” kata Shoigu.

“Dalam kebanyakan kasus, ulasannya negatif,” katanya.

(oln/AFP/TMT/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini