TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat mengirimi senjata laras pendek untuk tentara Ukraina dengan pistol sitaan dari para penjahat.
Senapan laras pendek tersebut telah dikirimkan dari Kepolisian Miami dan diterima dengan baik di Ukraina.
Bahkan penyerahan senjata tersebut dilakukan dengan upacara serah terima di Kota Irpen, tidak jauh dari Kiev, Ukraina pada Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-540: Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina di Dekat Moskow
Serah terima dihadiri oleh Gennady Fedoryuk, wakil kepala Kepolisian Nasional Ukraina, dan Kepala Polisi Miami Manuel Morales.
Senjata yang disita dari penjahat di jalanan bisa digunakan sebagai alat kejahatan. Pada saat yang sama, senjata yang ditransfer ke unit kami ini akan menjadi alat lain untuk menjaga ketertiban dan keamanan,”kata Fedoryuk.
Dengan bantuan tersebut, Miami pun diakui menjadi kota kembar dengan Irpen.
Dalam sebuah postingan di Telegram, Kepolisian Nasional Ukraina juga membagikan foto-foto upacara tersebut, dengan dua meja yang ditumpuk dengan pistol, revolver, dan beberapa senjata otomatis.
Sementara Fedoryuk tidak merinci berapa banyak senjata yang disumbangkan Miami, dewan kota Irpen mengatakan bahwa total 102 senjata kecil dan 150.000 butir amunisi telah diserahkan.
Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa tidak semua paket tersebut adalah senjata sitaan dari penjahat , tapi sebagian didapatkan dengan membeli kembali dari warga.
Pada bulan Juni 2022, Komisaris Kota Miami saat itu Ken Russell mengumumkan kampanye pembelian kembali yang disebut 'Senjata 4 Ukraina', yang memungkinkan penduduk kota menyerahkan senjata untuk mendapatkan hadiah mulai dari 50 dolar AS hingga 200 dolar AS untuk masing-masing senjata.
"Polisi Miami menambahkan pistol sitaan dan senapan mesin ringan ke yang mereka beli," kata dewan kota.
Baca juga: Petinggi NATO Minta Maaf soal Sarankan Ukraina Menyerah ke Rusia demi Gabung NATO
Sementara itu, Ukraina telah berulang kali menuntut agar pendukung Baratnya menyediakan senjata yang jauh lebih berat, termasuk jet tempur canggih dan rudal jarak jauh.
Meskipun Ukraina belum menerima pesawat modern buatan Barat, Ukraina telah dipasok dengan sejumlah besar tank, sistem pertahanan udara, dan peralatan militer lainnya.
Namun, Kiev masih mengkritik Barat karena menunda pengiriman, menyalahkan penundaan atas kesulitan dalam serangan balasan yang sedang berlangsung terhadap Rusia, yang menurut Moskow sejauh ini gagal mendapatkan dukungan dan bahkan banyak media Barat mengakui telah gagal untuk hidup. untuk harapan.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak mengirim senjata ke Kiev, dengan alasan bahwa itu hanya akan memperpanjang konflik. Para pejabat di Moskow juga memperingatkan bahwa senjata yang diberikan ke Kiev sering berakhir di tangan kelompok kriminal terorganisir dan teroris di seluruh dunia.