TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengatakan Ukraina perlu menghentikan perang dan membangun fondasi sebelum benar-benar hilang.
"Ukraina bisa kehilangan semua wilayahnya jika memilih untuk melanjutkan pertempuran," kata Alexander Lukashenko kepada jurnalis Ukraina, Diana Panchenko, selama wawancara yang diunggah di YouTube, Kamis (17/8/2023).
Ia bersikeras, Ukraina harus "mengakhiri perang" untuk mempertahankan kenegaraannya.
"Ya, Anda dapat terus memperjuangkan wilayah ini," katanya sambil menunjuk Donbass, Kherson, dan Zaporozhye di peta.
Presiden Belarusia itu lalu memperjelas kalimatnya, di mana ia tidak bermaksud meminta Ukraina untuk menyerah.
“Aku tidak memberitahumu untuk menyerah atau apapun. Tapi pilih metode lain. Jika Anda berjuang untuk wilayah ini, Anda akan kehilangan itu,” tambahnya sambil menunjuk ke daerah lebih jauh ke barat.
Baca juga: Ukraina Disebut Makin Putus Asa, Incar Pusat Perekonomian Rusia Dihancurkan
Lebih lanjut, ia menilai perang bisa dihindari dan dihentikan.
"Perang bisa dihindari kapan saja. Ini dapat dihentikan sekarang dan kemudian dapat dihindari," kata Alexander Lukashenko, dikutip dari TASS.
Ia mengingat posisinya dulu dalam ketegangan setelah kudeta Maydan.
Pada tahun 2015, Belarusia menjadi penengah dan fasilitator untuk Presiden Ukraina saat itu, Pyotr Poroshenko, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Perjanjian Minsk seharusnya dilaksanakan. Kami menyetujui segalanya... Tapi mereka diabaikan," katanya, seperti diberitakan RT.
"Putin 100 persen siap untuk mengimplementasikan perjanjian tersebut, tetapi Pyotr Poroshenko takut orang yang salah akan terpilih jika Donbass kembali ke Ukraina sebagai suatu daerah otonom," lanjutnya.
Baca juga: Presiden Alexander Lukashenko: Tujuan Utama Rusia Tercapai, Ukraina Melemah
Alexander Lukashenko juga memperingatkan, Belarusia tidak akan terlibat perang jika Ukraina tidak melintasi perbatasannya.
"Minsk akan terus membantu sekutu kami, Rusia," kata Presiden Belarusia itu.