Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - 'Adik sayang mama' atau 'aku cinta mama' dalam bahasa Melayu, menjadi kata-kata terakhir Shahrul Kamal Roslan kepada ibunya, Mahanum Ismail sebelum tewas dalam kecelakaan udara pada Kamis, 17 Agustus2023.
Shahrul merupakan pilot pesawat naas yang jatuh di Jalan Raya Guthrie, dekat kotapraja Elmina di Syah Alam, Selangor, Malaysia.
Menurut manifes penerbangan yang dirilis oleh Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, 8 orang termasuk anggota dewan Pelangai Johari Harun berada dalam pesawat Beechcraft Model 390 (Premier 1) saat jatuh sekitar pukul 14.40 waktu setempat.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (18/8/2023), selain Johari, Pilot Shahrul Kamal Roslan dan Heikal Aras Abdul Azim, serta penumpang atas nama Kharil Azwan Jamaludin, Shaharul Amir Omar, Mohamad Naim Fawwaz Mohamed Muaidi, Muhammad Taufiq Mohd Zaki dan Idris Abdol Talib pun ikut tewas.
Tidak hanya itu, dua pengguna jalan turut tewas dalam insiden tersebut.
Baca juga: Pesawat di Malaysia, 10 Orang Korban Telah Teridentifikasi, Kotak Hitam Berhasil Ditemukan
Ibunda Shahrul, Mahanum (67) mengatakan bahwa kata-kata terakhir yang disampaikan putranya terus terngiang dalam benaknya.
"Ia adalah anak saya dan terakhir kali saya berbicara dengannya adalah saya saya dirawat di rumah sakit (Tuanku Mizan Militer), sehari sebelum saya menjalani operasi.
Sebelum menutup telepon, ia mengatakan kepada saya bahwa ia mencintai saya," kata Mahanum, sambil menahan air mata yang terus menetes.
Saat itu Mahanum sedang berada di luar ruangan Departemen Forensik Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang, Selangor.
Ia menyampaikan bahwa Shahrul meninggalkan seorang istri dan empat putranya yang berusia antara 3 hingga 12 tahun.
Seorang warga Malaysia bernama Shamsul Azizan Md Nasir, (62) mengaku pergi ke rumah sakit untuk memastikan apakah iparnya, Khairil menjadi salah satu dari korban kecelakaan itu.
Ia mengatakan bahwa Khairil merupakan asisten pribadi untuk Johari yang juga menjabat sebagai Komite Pemerintah Daerah, Perumahan, Lingkungan dan Teknologi Hijau Pahang.
"Saya hanya ingin konfirmasi apakah ia (Khairil) ada di pesawat atau tidak. Saya mencoba menelepon saudara saya, tetapi tidak dapat tersambung," kata Shamsul.
Ketua Menteri Wan Rosdy Wan Ismail mengatakan bahwa pemerintah Pahang akan menanggung biaya pemakaman bagi para korban kecelakaan pesawat.
"Pemerintah negara bagian akan menanggung berapa pun biaya pengurusan dan penguburan.
Kami akan menanggung semua biaya korban kecelakaan itu," kata Wan Rosdy, di luar Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah.