Namun tidak satu pun dari tindakan ini yang dimaksudkan untuk membuat rumah mereka anti-api.
"Ini adalah 100 persen rumah kayu, jadi kami tidak membuatnya tahan api atau apa pun," kata Dora Atwater Millikin kepada Los Angeles Times.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Hebat di Hawaii AS yang Tewaskan 89 Orang dan Hanguskan Ribuan Rumah
“Kalau atapnya aspal, pasti terbakar. Kalau tidak, akan jatuh dari atap dan menyulut dedaunan di sekitar rumah,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa jarak rumah dari tetangganya mungkin juga berfungsi sebagai bantalan.
Pasangan ini mengatakan mereka berharap untuk kembali ke Lahaina ketika keadaan sudah aman.
Ketika mereka kembali, mereka berencana untuk menawarkan rumah mereka untuk banyak orang yang kehilangan rumah mereka, sebagai bentuk syukur sekaligus bersalah karena hanya rumahnya yang utuh.
"Banyak orang telah meninggal," kata Atwater Millikin.
"Begitu banyak orang telah kehilangan segalanya, dan kami perlu saling menjaga dan membangun kembali."
"Semua orang perlu membantu membangun kembali."
Dilaporkan BBC.com, upaya pencarian dan pemulihan masih berlangsung di Maui, dengan 114 kematian yang dikonfirmasi sejauh ini.
Para pejabat mengatakan sekitar 850 orang hilang, namun lebih dari 1.200 orang yang sebelumnya termasuk dalam daftar telah ditemukan selamat.
Kebakaran tersebut, menghancurkan sebagian besar kota bersejarah Lahaina di Maui dan kebakaran tersebut kini dianggap sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah negara bagian Hawaii.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)