TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rangkaian kunjungan ke sejumlah negara di kawasan Afrika dari 20-25 Agustus 2023.
Dalam lawatannya tersebut Presiden mengunjungi 4 negara yakni ke Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
Presiden hanya mengunjungi empat negara yang merupakan negara Afrika sub-Sahara.
Negara tersebut dipilih karena keterbatasan waktu yang dimiliki Presiden dan disesuaikan dengan waktu kepala pemerintahan negara yang dituju.
"Pemilihan beberapa negara tersebut karena keterbatasan waktu Bapak Presiden dan kesesuaian waktu kepala negara/kepala pemerintahan yang dikunjungi," kata Deputi Bidang Protokol,Pers,dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Rabu, (23/8/2023).
Selain ke Kenya, Tanzania, dan Mozambik, Jokowi juga akan menyambangi Afrika Selatan.
Agenda Presiden ke negara dengan multietnis tersebut adalah untuk menghadiri KTT BRICS 2023.
"Setelah menjajaki dan menyesuaikan waktu Bapak Presiden, hanya negara-negara inilah yang dapat dikunjungi," katanya.
Bey menegaskan bahwa semua negara di dunia, termasuk negara-negara di Afrika, memiliki kedudukan yang sama bagi Indonesia.
"Memiliki kedudukan yang sama dan memiliki arti penting bagi Indonesia," katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut kunjungan perdananya ke kawasan Afrika bertujuan untuk memperkokoh solidaritas di antara negara-negara selatan global.
“Spirit ‘Bandung’ inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan meperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara the global south,” Kata Presiden sebelum lepas landas di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, pada Minggu, (20/8/2023).
Kepala Negara menyebut bahwa Indonesia dan Afrika memiliki hubungan sejarah yang panjang yang terlihat dalam sejumlah momentum besar dalam sejarah.
“Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika di tahun 1955. Indonesia juga berperan penting dalam melahirkan Gerakan Non-Blok saat itu,” tuturnya