Sebagai informasi, Rusia telah berulang kali menyerang wilayah Odessa, kawasan pelabuhan utama Laut Hitam Ukraina.
Pada hari Senin, angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya mencegat 23 dari 32 drone yang menargetkan wilayah Odea dan Dnipropetrovsk, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik kerusakan yang disebabkan oleh drone yang berhasil melewatinya.
Adapun Presiden Turki telah mempertahankan hubungan dekat dengan Putin selama perang di Ukraina.
Turki belum mengikuti sanksi Barat terhadap Rusia setelah invasi mereka.
Sehingga, Turki muncul sebagai mitra dagang utama dan pusat logistik untuk perdagangan luar negeri Rusia.
Baca juga: Sekutu Dekat Putin Sebut Polandia Stupid, Presiden Belarusia: Wagner Bikin Histeria Negara Baltik
KTT Sochi terjadi setelah pembicaraan antara menteri luar negeri Rusia dan Turki pada Kamis lalu, di mana Rusia menyerahkan daftar tindakan yang harus diambil Barat agar ekspor Laut Hitam Ukraina dapat dilanjutkan.
Erdogan telah menunjukkan simpati terhadap posisi Putin.
Pada Juli 2023, dia mengatakan Putin mempunyai harapan tertentu dari negara-negara Barat mengenai kesepakatan Laut Hitam.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina