TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas kesepakatan biji-bijian.
Kesepakatan tersebut memungkinkan pengiriman yang aman biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam.
Sementara itu, Presiden Voloymyr Zelensky mengganti menteri pertahanannya.
Rustem Umerov ditunjuk menjadi menteri pertahanan Ukraina yang baru.
Selengkapnya, berikut kumpulan berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Ukraina Klaim Miliki Bukti Drone Rusia Masuk ke Wilayah NATO, Rumania Menyangkal
1. Erdogan Bertemu Putin Bahas Kesepakatan Gandum Laut Hitam, Rusia Akui Terbuka untuk Negosiasi
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bertemu pada Senin (4/9/2023).
Pertemuan Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan itu untuk membahas dimulainya kembali pengiriman gandum dari Ukraina melalui Laut Hitam.
Adapun perjanjian itu sebelumnya dilanggar Rusia pada Juli 2023 lalu.
Rusia membatalkan kesepakatan tersebut karena kesepakatan yang menjanjikan untuk menghilangkan hambatan terhadap ekspor pangan dan pupuk Rusia tidak dipenuhi.
Erdogan mengatakan, kesepakatan gandum adalah isu utama dalam pembicaraan sehari-hari antara kedua pemimpin di resor Sochi, Laut Hitam, Rusia, tempat presiden Rusia berdomisili.
“Semua orang memperhatikan masalah koridor gandum,” ujar Erdogan dalam pidatonya, Senin, dilansir euronews.
Sementara itu, Putin mengakui bahwa masalah terkait krisis Ukraina akan dibahas di antara mereka.
“Saya tahu Anda bermaksud mengajukan pertanyaan tentang kesepakatan gandum."
"Kami terbuka untuk negosiasi mengenai hal itu,” ungkap Putin kepada Erdogan.
2. Volodymyr Zelensky Copot Menteri Pertahanan Ukraina, Tegaskan Lawan Rusia Perlu Pendekatan Baru
Baca juga: SOSOK Rustem Umerov, Negosiator Ulung Sekaligus Politisi Muslim yang Ditunjuk Sebagai Menhan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan mencopot Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan memilih penggantinya.
Dikutip The Guardian, dalam pidato malamnya melalui video, Zelensky mengatakan akan meminta parlemen untuk menempatkan Kepala Dana Privatisasi Utama Ukraina, Rustem Umerov sebagai Menteri Pertahanan.
“Saya telah memutuskan untuk mengganti menteri pertahanan Ukraina. Oleksii Reznikov telah melalui perang skala penuh selama lebih dari 550 hari,” kata Zelensky.
“Saya yakin kementerian memerlukan pendekatan baru dan format interaksi lain dengan militer dan masyarakat secara keseluruhan," jelas Zelensky, dikutip Independent.
Ini menandai perombakan terbesar dalam pertahanan Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022.
Reznikov telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Ukraina sejak November 2021.
Ia memainkan perang dalam mengamankan miliaran dolar bantuan militer Barat.
Namun belakangan ia dirundung tuduhan korupsi.
3. Profil Rustem Umerov, Menteri Pertahanan Ukraina Baru, Seorang Muslim yang Pernah Diasingkan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky secara resmi memecat Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov, Minggu (3/9/2023).
Nantinya, Oleksii Reznikov akan digantikan oleh Rustem Umerov, yang merupakan pengelola Dana Properti Negara Ukraina.
Dikutip dari BBC, Zelensky mengatakan, pemecatan Reznikov merupakan pendekatan baru di kementerian pertahanan.
Lantas, siapa sosok Rustem Umerov?
Rustem Umerov merupakan pria kelahiran Soviet Uzbekistan, tempat di mana keluarganya diasingkan oleh pemerintahan Stalin.
Keluarganya kembali ke Ukraina saat Umerov masih kecil ketika Tatar Krimea diizinkan kembali pada tahun 1980an dan 1990an.
Pria Muslim berusia 41 tahun ini memulai bisnis telekomunikasi pada tahun 2004 dan terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2019.
4. Drone Rusia Hantam Pelabuhan Sungai Danube Ukraina, 2 Warga Sipil Terluka
Pelabuhan Sungai Danube di wilayah Odesa dihantam drone Rusia, Minggu (3/9/2023) waktu setempat, kata Pejabat Ukraina.
Dilansir Reuters, hantaman drone Rusia sedikitnya melukai dua orang dalam serangan di bagian selatan wilayah Odesa.
Sungai Danube diketahui berperan penting bagi ekspor biji-bijian Ukraina.
Sungai Danube menjadi jalur utama Ukraina untuk mengekspor biji-bijian sejak Juli, ketika Rusia keluar dari perjanjian yang ditengahi PBB dan Turki yang memberikan jalur aman bagi ekspor biji-bijian, minyak sayur, dan minyak sayur Kyiv melalui Laut Hitam.
Serangan ini terjadi sehari sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan dijadwalkan mengadakan pembicaraan di resor Sochi di Laut Hitam Rusia.
Turki diketahui mendesak untuk menghidupkan kembali kesepakatan gandum.
Komando Militer Selatan Ukraina mengatakan di media sosial setidaknya dua warga sipil terluka dalam serangan pagi hari terhadap apa yang disebutnya “infrastruktur sipil di Danube”.
(Tribunnews.com)