Di antaranya seperti termasuk beberapa pisau yang ditemukan di lokasi area Changhua.
Para tersangka telah dipindahkan ke tahanan Kantor Kejaksaan Distrik Changhua atas dugaan pembunuhan, penyerangan, dan cedera yang menyebabkan kematian.
Pemicu Tawuran
Mengutip akun Suara BMI di facebook, polisi Taiwan juga mengamankan 29 pekerja migran juga diamankan di tempat kejadian.
Menurut polisi, berdasar hasil penyelidikan awal tawuran tersebut timbul akibat perselisihan antara dua kelompok seni bela diri yang kemudian menghasilkan konflik fisik.
Dari hasil penyelidikan melibatkan pemeriksaan kamera pengawas yang luas, polisi berhasil menemukan tersangka utama berusia 24 tahun yang merupakan warga negara Indonesia kurang dari 16 jam di Kota Taichung.
Senjata tajam yang digunakan dalam insiden tersebut ditemukan di Jalan Jixiang di Changhua. Seluruh kasus dinyatakan berhasil dipecahkan.
Polisi Taiwan menyatakan bahwa banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja dan tinggal di Taiwan, dan beberapa tahun lalu, beberapa kelompok seni bela diri Indonesia telah didirikan di Taiwan.
Mereka kerap berkumpul untuk sosialisasi, berolahraga, meredakan stres, dan bahkan mengadakan pertandingan dan acara demonstrasi.
Warga Watulimo Trenggalek
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek, Ari Hartono membenarkan adanya PMI asal Kabupaten Trenggalek yang meninggal dunia di Taiwan.
Menurut Ari, PMI yang meninggal berasal dari Kecamatan Watulimo.
"Infonya yang meninggal orang daerah Prigi, satunya lagi masih kritis," kata Ari saat dikonfirmasi Selasa (5/9/2023), dikutip dari TribunJatim.
Selain itu, Ari juga mengatakan adanya PMI kritis yang diduga saudara dari korban yang meninggal.
"Infonya kembarannya," lanjutnya.
Namun demikian Ari belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena pihaknya juga masih berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Laporan reporter Rheina Sukmawati | Tribun Jabar