Vladimir Putin: Barat Gunakan Darah Yahudi di Zelensky Sebagai Pengalih Paham Nazi di Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyinggung soal darah keturunan Yahudi yang mengalir di sosok presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky saat menjelaskan berkembangnya paham Nazi (Nazisme) di Ukraina.
Vladimir Putin mengatakan, menggunakan warisan Yahudi yang ada pada diri Volodymyr Zelensky untuk menutupi kesalahan kaum nasionalis Ukraina dalam Holocaust selama Perang Dunia II adalah hal yang menjijikkan.
Putin menambahkan, para pengikut Stepan Bandera bertanggung jawab atas pembunuhan 1,5 juta orang Yahudi di era Perang Dunia II.
Baca juga: Video Rudal Rusia Hantam Pasar di Donetsk Ukraina, 16 Tewas Termasuk Seorang Bocah
Sebagai informasi, Stepan Andriyovych Bandera adalah seorang aktivis politik, pemimpin nasionalis Ukraina berhaluan Nazisme sekaligus pemimpin gerakan kemerdekaan di Ukraina.
“Saya pikir penting untuk mengulangi (pemahaman) kalau orang-orang Barat menempatkan di depan Ukraina modern seorang etnis Yahudi, seorang pria berlatar belakang Yahudi, dengan akar Yahudi (Zelensky). Dengan cara ini, menurut pendapat saya, menutupi dasar (paham) anti-manusia (Nazisme) di negara Ukraina saat ini,” kata Putin kepada jurnalis Pavel Zarubin dilansir Russia Today, Rabu (6/9/2023).
“Hal ini membuat seluruh situasi menjadi sangat menjijikkan, ketika seorang etnis Yahudi menutupi pemujaan terhadap Nazisme dan mereka yang melakukan Holocaust di Ukraina pada saat itu, (mereka) yang memusnahkan 1,5 juta orang,” tambah presiden Rusia tersebut.
“Warga Israel pada umumnya telah mengetahui hal ini dengan baik. Lihat saja apa yang mereka katakan secara online,” kata Putin.
Ujaran Putin terlontar seusai menyelesaikan pertemuan dengan Komite 'Victory' – sebuah badan penasihat yang bertugas menangani pendidikan patriotik dan urusan veteran di Rusia.
Presiden Rusia mengemukakan masalah ini dalam percakapan dengan salah satu anggota komite.
Putin mengkritik kalau badan pemerintah di RUsia tidak berbuat cukup banyak untuk menyajikan fakta tentang kekejaman kolaborator Nazi di Ukraina dan negara-negara Baltik.
"Ketika Anda melihat dokumen arsip yang sebenarnya, darah di pembuluh darah Anda membeku, tidak mungkin untuk melihatnya tanpa air mata, dan ini perlu dikeluarkan dan diperlihatkan. Siapa yang dimuliakan oleh otoritas (Ukraina) saat ini? Kelompok anti-manusia ini menempatkan para pembunuh berdarah sebagai tumpuan, dan membawa spanduk dengan foto mereka saat mereka berbaris di jalan-jalan utama kota mereka,” kata Putin kepada komite tersebut.
"Militer Jerman dan SS “mendelegasikan” pembantaian orang-orang Yahudi kepada kaum nasionalis lokal dan anti-Semit, seperti OUN dan UPA pimpinan Stepan Bandera," kata presiden Rusia.
“Saya tidak yakin semua orang di Ukraina mengetahui hal ini. Jadi mari kita lakukan apa yang kita bisa di sini untuk menunjukkannya kepada mereka, oke?” kata Putin kepada komite.
Bandera dinyatakan sebagai penjahat perang oleh Uni Soviet dan Polandia karena perannya dalam Holocaust dan pembunuhan massal orang Polandia di wilayah barat Ukraina saat ini.
Namun, pemerintah pro-AS di Kiev mendeklarasikannya sebagai pahlawan nasional pada tahun 2010.
Sejak itu kaum nasionalis menghormatinya dengan prosesi obor di kota-kota besar Ukraina untuk memperingati ulang tahunnya setiap tanggal 1 Januari.
Putin sebelumnya telah mengungkapkan kekecewaannya kalau Zelensky akan mengagungkan Bandera, mengingat warisan Yahudinya.
Kakek Zelensky, Semyon, juga pernah bertempur dalam Perang Dunia Kedua dan mendapatkan dua medali Bintang Merah atas keberanian dan kepahlawanannya.
Presiden Ukraina saat ini sebelumnya adalah seorang aktor dan mencalonkan diri sebagai kepala negara pada tahun 2019 dengan janji perdamaian dengan Rusia.
Namun Zelensky mengubah arah Ukraina sepenuhnya dan merangkul kaum nasionalis garis keras dalam beberapa bulan setelah menjabat.
(oln/*/RT)