TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 17 orang tewas dan 32 lainnya luka-luka akibat serangan Rusia di sebuah pasar yang ramai di Kota Kostiantynivka, Ukraina timur pada hari Rabu (6/9/2023).
Di saat yang sama, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sedang mengunjungi Kyiv, kata para pejabat Ukraina.
Dilansir Reuters, rekaman yang dibagikan di media sosial oleh pejabat kepresidenan, memperlihatkan orang-orang terjatuh ke tanah atau berlari mencari perlindungan setelah terjadi ledakan besar di depan mereka.
Beberapa detik sebelumnya, beberapa orang melihat ke langit ketika mereka mendengar suara seperti rudal mendekat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu.
Ia mengatakan sebuah pasar, toko-toko dan apotek telah diserang di kota industri yang dekat dengan medan perang.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia di Ukraina Timur Tewaskan 16 Orang, Zelensky: Kejahatan yang Kurang Ajar
“Kejahatan Rusia ini harus dikalahkan sesegera mungkin,” kata Zelensky melalui aplikasi pesan Telegram.
"Ketika seseorang di dunia ini masih berusaha berurusan dengan apa pun yang berbau Rusia, itu berarti mereka menutup mata terhadap kenyataan ini."
"Keberanian dari kejahatan. Benar-benar tidak berperikemanusiaan."
Zelensky kemudian mengatakan pada konferensi pers di ibu kota Kyiv bahwa dia yakin serangan itu adalah serangan yang disengaja terhadap “kota yang damai”.
Rekaman video yang diambil Reuters setelah serangan itu menunjukkan bagian depan toko hancur, mobil-mobil hancur, dan jalan dipenuhi puing-puing dan logam bengkok.
Seorang saksi mata menceritakan detik-detik serangan udara Rusia itu.
“Saya hanya melihat kilatan lalu berteriak kepada rekan-rekan saya: 'Berbaring di lantai. Semua pelanggan berbaring di lantai!'."
"Saya mendengar barang-barang berjatuhan, lalu semuanya tertutup asap dan api mulai menyala,” kata Diana Khodak, seorang pegawai apotek menjadi sasaran serangan itu.