News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Stoltenberg Ungkap Tiga Tanda-Tanda Ukraina Kian Dekat Jadi Anggota NATO

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera NATO dan Ukraina digambarkan di Vilnius, Lituania pada 9 Juli 2023, beberapa hari menjelang KTT NATO 11-12 Juli. PETRAS MALUKAS/AFP

Stoltenberg Ungkap Tanda-Tanda Ukraina Kian Dekat Jadi Anggota NATO

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyebut, Ukraina semakin dekat untuk bisa masuk dan bergabung menjadi anggota aliansi militer tersebut.

Stoltenberg juga membeberkan tanda-tanda semakin dekatnya Ukraina menjadi anggota NATO dan menambahkan kalau Rusia tidak dapat memveto keanggotaan Kiev di pakta pertahanan atlantik utara itu di masa depan.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekjen NATO pada Kamis (7/9/2023) di Parlemen Eropa.

Baca juga: Syarat Gabung dari Staf Petinggi NATO Bikin Marah Ukraina: Mesti Berikan Sebagian Wilayah ke Rusia

Pada kesempatan itu, Stoltenberg memberi pengarahan kepada anggota Parlemen Eropa mengenai kerja sama antara blok militer pimpinan Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Stoltenberg menegaskan bahwa kedua belah pihak memiliki nilai-nilai dan tantangan yang sama.

Sebagian dari pidatonya didedikasikan untuk apa yang ditawarkan NATO kepada Ukraina pada pertemuan puncak baru-baru ini di Lituania.

Saat itu, Kiev memang tidak diberikan peta jalan menuju keanggotaan NATO seperti yang diminta.

Namun, Ukraina dijanjikan lebih banyak bantuan militer oleh negara-negara anggota NATO.

Ukraina juga akan memiliki perwakilan di Dewan NATO-Ukraina, lembaga baru ad-hock yang baru dibentuk di tubuh NATO.

Selain itu, Ukraina juga akan diberi kelonggaran dari persyaratan yang biasanya harus dilewati oleh negara kandidat NATO.

Ketiga tanda itu, menurut Stoltenberg, menjadi sinyalemen kalau Ukraina segera menjadi anggota NATO.

“Dan tiga hal ini, interoperabilitas, Dewan NATO-Ukraina, dan penghapusan persyaratan Rencana Aksi Keanggotaan untuk Ukraina, menunjukkan bahwa Ukraina belum pernah lebih dekat untuk menjadi anggota NATO dibandingkan saat ini,” kata Stoltenberg.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat konferensi pers di markas NATO di Brussels, pada 16 Juni 2023 dalam pertemuan dua hari Dewan Atlantik Utara (NAC) tingkat Menteri Pertahanan pada 15-16 Juni 2023. SIMON WOHLFAHRT/AFP (SIMON WOHLFAHRT/AFP)

Presiden AS Joe Biden mengatakan menjelang KTT Juli bahwa Ukraina harus memenuhi persyaratan tertentu sebelum permintaan keanggotannya diterima.

Negara-negara anggota NATO juga mengenyampingkan bergabungnya Ukraina sebelum konflik dengan Rusia diselesaikan.

Setelah kisruh pemerintahan pada 2014 di Kiev, Ukraina menyatakan keanggotaan UE dan NATO sebagai prioritas kebijakan luar negerinya, dan memasukkan aspirasi ini ke dalam konstitusinya.

Sikap tersebut turut memicu ketegangan dengan Rusia, yang menganggap NATO sebagai organisasi yang bermusuhan dan selama beberapa dekade menolak ekspansi NATO di Eropa.

Blok tersebut pertama kali berjanji bahwa Ukraina pada akhirnya akan menjadi anggota pada pertemuan puncak tahun 2008 di Bukares.

Rusia telah meminta agar Ukraina menjadi negara netral yang tidak menampung pasukan militer asing.

Pada tahun 2021, Moskow berusaha untuk merundingkan pengaturan keamanan yang dapat mengatasi kekhawatirannya atas pertahanan nasional mereka.

Rusia juga menyerukan NATO untuk menarik infrastruktur militernya dari perbatasan Rusia dan menghentikan ekspansinya.

Namun usulan tersebut ditolak.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut keterlibatan NATO di Ukraina sebagai salah satu alasan utama Moskow memulai operasi militernya melawan Kiev tahun lalu.

Berbicara kepada anggota parlemen Eropa, Stoltenberg menegaskan kembali posisi NATO kalau Rusia tidak dapat memveto keanggotaan negara merdeka berdaulat mana pun di Eropa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini