TRIBUNNEWS.COM - Pria asal Norwegia, Erlend Bore, menemukan emas yang terkubur di bawah tanah.
Awalnya, Erlend Bore mengira detektor logamnya bereaksi karena mendeteksi uang di bawah tanah.
Namun ternyata detektor logam itu menemukan sembilan liontin, tiga cincin, dan 10 mutiara emas yang disebut-sebut sebagai penemuan emas abad ini di Norwegia.
Penemuan itu dilakukan oleh Erlend Bore di pulau selatan Rennesoey, dekat Kota Stavanger, Norwegia.
Baca juga: Diminta Ganti Rugi Rusia Jutaan Dolar, Norwegia Larang Rusa Kutub Melintasi Perbatasan
Dilansir CBS News, pria berusia 51 tahun itu membeli logam detektor pada awal tahun.
Ia membeli alat tersebut setelah dokter memintanya untuk berkegiatan di luar rumah daripada hanya duduk-duduk di sofa.
Namun siapa sangka, hobi baru menggunakan detektor logam justru membawanya kepada keberuntungan.
"Awalnya saya mengira itu koin coklat atau koin Kapten Sabertooth [bajak laut fiksi Norwegia]," kata Bore dikutip dari CBS News.
"Itu benar-benar tidak nyata," tuturnya.
Sementara itu, Ole Madsen, Direktur Museum Arkeologi di Universitas Stavanger, berpendapat bahwa mengatakan bahwa menemukan begitu banyak emas pada saat yang sama adalah hal yang sangat tidak biasa.
Menurutnya, ini adalah penemuan emas abad ini di Norwegia.
"Ini adalah penemuan emas abad ini di Norwegia," kata Ole Madsen.
Penemuan harta karun itu kemudian diunggah oleh pihak museum dalam akun media sosialnya.
"Ini akan dilestarikan dan ditampilkan sesegera mungkin dalam pameran kami yang akan datang," tulis mereka.
Erlend Bore mulai menggunakan detektor logamnya pada Agustus lalu dengan mengelilingi pulau pegunungan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh universitas mengatakan dia pertama kali menemukan beberapa potongan, tetapi kemudian menemukan sesuatu yang lebih hebat, yaitu harta karun yang beratnya lebih dari 100 gram.
Berdasarkan hukum Norwegia, benda-benda yang berasal dari sebelum tahun 1537 dan koin yang lebih tua dari tahun 1650 dianggap milik negara, dan harus dikembalikan.
Profesor Hakon Reiersen yang bekerja di museum mengatakan liontin emas itu, medali emas datar, tipis, satu sisi yang disebut bracteates, berasal dari sekitar tahun 500 M.
Itu disebut sebagai Periode Migrasi di Norwegia, yang berlangsung antara tahun 400 dan sekitar 550, ketika ada migrasi yang meluas di Eropa.
Liontin dan mutiara emas adalah bagian dari "kalung yang sangat mencolok" yang dibuat oleh ahli perhiasan dan dikenakan oleh orang-orang paling berkuasa di masyarakat, kata Reiersen.
Ia menambahkan bahwa di Norwegia, tidak ada penemuan serupa yang dilakukan sejak abad ke-19, dan ini juga merupakan penemuan yang sangat tidak biasa dalam konteks Skandinavia.
Seorang ahli liontin tersebut, profesor Sigmund Oehrl dari museum yang sama, mengatakan bahwa sekitar 1.000 bracteates emas sejauh ini telah ditemukan di Norwegia, Swedia, dan Denmark.
Sementara itu, sesuai dengan hukum Norwegia, baik Bore maupun pemilik tanah di mana perhiasan itu ditemukan akan menerima imbalan, meski jumlahnya belum ditentukan.
Rencananya temuan tersebut akan dipamerkan di Museum Arkeologi di Stavanger, sekitar 300 kilometer (200 mil) barat daya Oslo.
(Tribunnews.com/Deni)