News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Biografi: Elon Musk Perintahkan Starlink Dimatikan saat Ukraina Serang Kapal Rusia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elon Musk saat berada di pameran startup dan inovasi teknologi Vivatech di pusat pameran Porte de Versailles di Paris, pada 16 Juni 2023. Elon Musk rupanya pernah memerintahkan jaringan komunikasi satelit Starlink untuk dimatikan saat Ukraina tengah melancarkan serangan terhadap Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Elon Musk pernah memerintahkan jaringan komunikasi satelit Starlink miliknya dimatikan di dekat pantai Krimea tahun lalu.

Starlink dimatikan diduga untuk menghentikan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kapal perang Rusia, menurut sebuah biografi baru.

Dilansir The Guardian, CNN mengutip kutipan dari biografi Elon Musk oleh Walter Isaacson.

Dalam biografi tersebut, tertulis bagaimana drone kapal selam bersenjata Ukraina mendekati target mereka ketika mereka tiba-tiba "kehilangan konektivitas."

Biografi tersebut, yang akan dirilis pada hari Selasa (12/9/2023), menuduh Elon Musk memerintahkan para insinyur Starlink untuk mematikan layanan di area serangan karena ia khawatir Vladimir Putin akan membalas dengan senjata nuklir.

Elon Musk dilaporkan mengatakan bahwa Ukraina bertindak terlalu jauh untuk membuat kekalahan strategis pada Kremlin.

Baca juga: Ngobrol Tiga Jam di AS, Elon Musk Bilang ke Luhut Belum Akan Ekspansi 2 Tahun ke Depan

Ancaman Elon Musk untuk menarik komunikasi Starlink pada berbagai tahap konflik telah dilaporkan sebelumnya.

Tetapi ini adalah pertama kalinya ia dituduh menyabotase pasukan Ukraina di tengah-tengah operasi tertentu.

Tanggal serangan itu tidak diungkapkan secara spesifik.

Elon Musk dilaporkan menyebutnya sebagai “Pearl Harbor mini”, meskipun pasukan Ukraina beroperasi di wilayah perairan mereka yang diakui secara internasional.

Elon Musk, yang merupakan CEO perusahaan mobil listrik Tesla dan produsen roket dan pesawat ruang angkasa SpaceX, serta pemilik X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, awalnya setuju untuk memasok perangkat keras Starlink ke Ukraina setelah invasi besar-besaran Rusia mengganggu komunikasi Ukraina.

Namun ia dilaporkan berubah pikiran setelah Ukraina berhasil menangkis serangan awal Rusia dan mulai melakukan serangan balik.

“Bagaimana kabarku dalam perang ini?” Musk bertanya secara retoris dalam sebuah wawancara dengan Isaacson.

“Starlink tidak dimaksudkan untuk terlibat dalam perang."

"Starlink tercipta agar orang-orang dapat menonton Netflix dan bersantai serta sekolah online dan melakukan hal-hal baik yang damai, bukan serangan drone.”

Pada saat serangan drone kapal selam terjadi, menurut kutipan yang dilaporkan oleh CNN, Mykhailo Fedorov, salah satu wakil perdana menteri Ukraina, memohon kepada Elon Musk untuk memulihkan komunikasi Starlink.

Satelit Internet Starlink, salah satu perusahaan Elon Musk (Economictimes.indiatimes)

Baca juga: Stoltenberg Ungkap Tiga Tanda-Tanda Ukraina Kian Dekat Jadi Anggota NATO

“Saya hanya ingin Anda – orang yang mengubah dunia melalui teknologi – mengetahui hal ini,” kata Fedorov kepada Musk.

Menurut laporan Isaacson, Musk menolak, dengan mengatakan Ukraina sekarang bertindak terlalu jauh.

Sebelum ini, Elon Musk juga pernah menyampaikan poin-poin pembicaraan Rusia di Twitter.

Ia menyarankan agar beberapa bagian timur Ukraina diserahkan kepada Rusia untuk mencerminkan “kehendak rakyat”.

Sebuah studi oleh Komisi Eropa yang diterbitkan minggu lalu menemukan bahwa Twitter, di bawah kepemilikan Elon Musk, telah memainkan peran penting dalam menyebarkan propaganda Rusia tentang perang Ukraina.

“Analisis awal menunjukkan bahwa jangkauan dan pengaruh akun-akun yang didukung Kremlin telah berkembang lebih jauh pada paruh pertama tahun 2023, khususnya didorong oleh penghapusan standar keamanan Twitter,” ungkap studi tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini