News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebut Holocaust Bukan soal Agama, Presiden Palestina Dikecam Israel

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengadakan konferensi pers bersama dengan presiden Turki setelah pertemuan mereka di Kompleks Kepresidenan di Ankara pada 25 Juli 2023. -- Mahmoud Abbas mendapat kecaman dari Israel dan sejumlah negara karena mengatakan Holocaust bukan soal agama kaum Yahudi.

Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, mengatakan rakyat Palestina pantas mendengar kebenaran sejarah dari pemimpin mereka, bukan distorsi seperti itu.

Misi Jerman di Ramallah, tempat Otoritas Palestina Abbas bermarkas, juga mengecam keras pernyataannya.

“Sejarah sudah jelas: jutaan nyawa telah musnah – hal ini tidak dapat direlatifkan,” kata misi Jerman di Ramallah pada Rabu (6/9/2023) malam.

Utusan Khusus AS untuk Memantau dan Memerangi Antisemitisme, Deborah Lipstadt, juga mengecam "pernyataan antisemitisme dan kebencian" Abbas.

Dia menyerukan permintaan maaf segera.

Otoritas Palestina Minta Maaf

Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor pers Otoritas Palestina (PPO) menunjukkan Presiden Palestina Mahmud Abbas sedang menerima atlet Palestina di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 4 Agustus 2023. (Wissam KHALIFA / PPO / AFP)

Baca juga: Warga Sipil Israel, Lansia dan Putranya Ditembak Mati oleh Pria Palestina di Tepi Barat

Kantor Mahmoud Abbas kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan "Holocaust adalah kejahatan paling keji dalam sejarah manusia modern."

Juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh, mengutuk “kampanye gila” terhadap presiden Palestina, dikutip dari Haaretz.

Dia mengatakan posisi Mahmoud Abbas “jelas dan terdokumentasi, yaitu mengutuk Holocaust dan menolak antisemitisme.”

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Presiden Palestina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini