TRIBUNNEWS.COM - Ukraina kemungkinan memiliki waktu sekitar 30 hingga 45 hari lagi untuk melakukan serangan balasan ke Rusia sebelum cuaca di lapangan memburuk.
Hal ini disampaikan Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), Mark Milley, Minggu (10/9/2023).
Menurutnya, Ukraina masih berkembang dengan kecepatan yang sangat stabil melalui garis depan Rusia.
"Masih ada waktu yang cukup, mungkin tersisa sekitar 30 hingga 45 hari untuk menghadapi cuaca buruk, jadi Ukraina belum selesai," ujar Milley dalam program BBC, Minggu, dilansir The Guardian.
“Saya katakan di awal (perang) ini bahwa perang ini akan berlangsung lama, lambat, berat, dan menimbulkan banyak korban, dan memang itulah yang terjadi," lanjutnya.
Baca juga: Partai Vladimir Putin Menang Pemilu di Ukraina, Raih Suara di Atas 70 Persen
Sulit Lakukan Serangan Balasan saat Musim Gugur
Jenderal Mark Milley mengatakan, akan sangat sulit untuk bermanuver di tengah hujan musim gugur di wilayah tersebut.
Pada awal musim panas, Kyiv mulai menyerang garis pertahanan Rusia.
Serangan itu untuk mencapai Laut Azov untuk membagi wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia menjadi dua.
Keuntungan yang diperoleh pada awalnya kecil di wilayah dimana Rusia telah menghabiskan waktu satu tahun untuk memasang ranjau.
Namun, seminggu yang lalu para jenderal Ukraina melaporkan bahwa mereka telah berhasil menembus garis pertahanan pertama.
"Mereka setidaknya telah mencapai sebagian keberhasilan dalam apa yang ingin mereka lakukan, dan itu penting," kata Milley, Minggu, dikutip dari Daily Mail.
"Dan kemudian hujan akan turun. Ini akan menjadi sangat berlumpur."
"Akan sangat sulit untuk bermanuver pada saat itu, dan kemudian Anda akan mengalami musim dingin yang dalam," tambah dia.
Baca juga: AS Prediksi Keefektifan Serangan Ukraina Tersisa 30-45 Hari Lagi, Kyiv Tetap Optimis
Saat ini, Ukraina diklaim telah memperoleh kemajuan di Donetsk dan bagian selatan negara itu di tengah serangan balasan yang sedang berlangsung.